Sabtu, 22 Agustus 2015

Review Gempa dan Tsunami Jepang Maret 2011, Pusaran Air dan Mimpi Buruk Nuklir



Terjemahan bebas Japan Disaster, The ZetaTalk Newsletter Issue 233, Sunday March 20, 2011
Di titik tekanan bagi Pasifik yang mengompresi, Jepang yang ditunggangi gempa-gempa bumi diberi pukulan yang merusak pada 11 Maret 2011 dengan sebuah gempa di laut lepas North Island (dekat Tokyo), yang kini diperkirakan, bahkan oleh USGS yang konservatif itu, sebagai sebuah gempa berkekuatan 9.0.
Gempa itu diikuti oleh gempa susulan yang tak terhitung banyaknya. Ini dianggap gempa bumi terkuat yang pernah dialami Jepang, setidaknya sejak pencatatan dimulai.

Mw 9.0 Off the Pacific coast of Tohoku Earthquake, Japan http://www.emsc-csem.org/Page/?id=196 On March 11th, 2011, an earthquake of magnitude Mw 9.0 occurred off the coast of Honshu Island, Japan, at 14:46 local time (05:46 UTC.) It has been followed by a series of powerful aftershocks, with 31 earthquakes of magnitude larger than 6 in 3 days. The earthquake epicenter is located approximately 100 km off Miyagi at a depth of 22km. It was widely felt as far as Tokyo, about 400 km away. A tsunami wave was generated in the Pacific, with wave heights reported at more than 4 m high. Reports from Sendai harbour, Japan, due west of the epicenter, indicate a wave height reaching 10 m high. This is the largest earthquake ever recorded in Japan, and is among the 5 largest earthquakes recorded worlwide.
Gempa ini terjadi di jari Lempeng Amerika Utara yang anjlok untuk menahan North Island di Jepang.
Para alien Zeta telah menyatakan bahwa jari ini tidak akan patah, meskipun ada tekanan yang intens dari pengompresian Pasifik. Yang terjadi malahan subduksi ke bawah jari ini oleh Lempeng Pasifik. 
Meskipun gempa ini dahsyat, menurut para alien Zeta, ini hanya gempa kebetulan di antara hal-hal, dan bukan serangkaian gempa besar yang telah diprediksi untuk Jepang selama skenario-skenario Tahap 7 dari 10 tahap (menuju Jam Pergeseran Kutub (Tahap 10)).




ZetaTalk Description 3/19/2011: "Lempeng-lempeng tektonik melibatkan berbagai drama di perbatasan-perbatasan lempeng - perbatasan-perbatasan yang tabrakan atau subduksi, perbatasan-perbatasan yang slip-slide, perbatasan-perbatasan zona peregangan. 
Kalau perbatasan-perbatasan lempeng berbenturan, dengan satu lempeng mendorong (menolakkan) lempeng lain, maka ini paling sering membuat salah satu lempengnya menaiki atau terdorong ke bawah lempeng satunya.
Tabrakan-tabrakan perbatasan semacam itu selalu diiringi gempa-gempa masif dengan kisaran kekuatan 8-10. 
Jepang, Andes, dan Pantai Barat benua Amerika Utara, dan Himalaya adalah contoh-contoh tabrakan-tabrakan perbatasan semacam itu.  
Selama tabrakan-tabrakan semacam itu, akan ada sebuah titik dimana tekanannya paling besar, dan itu akan menjadi titik dimana sebuah gempa akan terjadi. 
Pasifik sekarang ini sedang mengompresi, beriringan dengan Atlantik yang melebar, yang semua ini disebabkan oleh gerakan tersentak-sentak kesana-kemari yang dialami Bumi selama keterhuyungan Bumi sehari-hari yang diakibatkan oleh tarikan/dorongan magnetik Planet X.
Posisi Bulan dan tarikan gravitasi yang dihasilkannya memiliki pengaruh yang sangat kecil dalam masalah ini. 
Bagian-bagian Lempeng Pasifik itu sendiri sedang mengompresi, seluruhnya di sepanjang rantai kepulauan yang membentuk Kep. Hawaii dan terus turun hingga Kep. Society. 
Penyesuaian-penyesuaian ini pada utamanya senyap, bagi manusia, yang tidak memiliki seismograf-seismograf yang berada di dasar laut yang dalam, tapi dapatsesekali terdeteksi oleh buoy-buoy laut yang menunjukkan air laut yang terlontar dari satu ujung Pasifik ke ujung lainnya.
Lempeng Filipina sedang terjungkit, anjlok ke bawah Kep. Filipina dan agak mengangkat ujung satunya lagi, yang berada di Kep. Mariana. Lempeng Mariana juga sedang terjungkit dan anjlok ke bawah Kep. Mariana. 
Dengan demikian, tekanan dari Pasifik tengah sedang dipulihkan oleh pergerakan ini, dimana tekanan  di Pasifik memerlukan penyesuaian di Jepang. 
Sekilas pandang ke peta lempeng, terlihat bahwa gempa terkini di Jepang terjadi tepat di titik dimana tekanan dari pengompresian Jepang akan paling besar. 
Kini dengan sebuah penyesuaian yang telah dibuat di titik ini, maka pelipatan Lempeng Filipina dan Lempeng Maria yang lebih jauh lagi dapat terjadi. Ini mungkin akan terjadi berulang-ulang, yang sesekali kembali ke Jepang, atau ke New Zealand, yang sedang terangkat. Titik tekanannya akan bergerak, dan menghasilkan sebuah gempa."
Gempa itu menghasilkan peringatan tsunami bagi seluruh Pacific Rim. 
Gelombang-gelembang laut mencapai Pantai Barat AS dan pesisir pantai Chile. Buoy-buoy laut menyala di seluruh Pasifik, sesuai dengan itu.
Tapi kerusakan parah terjadi pada Jepang itu sendiri, yang menderita sebuah tsunami setinggi 10 meter yang menderu keras ke dalam daratan, mengabrasi pesisir pantai, dan ditakuti, telah menyapu lebih dari 10.000 penduduknya di satu kota pantai."
[Menjauh Dari Pantai]
Peringatan-peringatan para alien Zeta agar menjauh dari pesisir-pesisir pantai ketika pergeseran kutub menimpa, dengan demikian, sudah begitu relevan.


[Travel Terbatas]
Peringatan-peringatan para alien Zeta untuk mengantisipasi pembatasan-pembatasan travel--ketidakmampuan bepergian selama Minggu-Minggu Terakhir--juga tepat sasaran melalui foto-foto kondisi jalanan di Jepang setelah gempa besar ini.
Adakah keraguan bahwa jalanan, jalur kereta, dan landasan pacu boleh jadi tidak dapat beroperasi selama Minggu-Minggu Terakhir?


[Kebakaran]
Bahaya dari tinggal di kota-kota dan tidak pergi ke wilayah-wilayah terpencil yang aman juga digambarkan secara mengerikan dalam foto-foto gempa Jepang.
Kebakaran merebak, bahkan ketika dikelilingi air laut. Tangki-tangki penyimpanan industri bocor dan terguling. Kalau tidak ada tekanan air, maka kebakaran tidak dapat dimatikan dengan cara tradisionil, sehingga menggelora setelah gempa-gempa bumi.

[Kolaps Total]
Bahkan di Jepang yang tahan gempa--yang telah membangun ilmu tentang membangun bangunan-bangunan dan rumah-rumah yang tahan gempa--kolaps total dapat dilihat.
Bagaimana orang dapat hidup di kota kalau tidak ada air bersih, tidak ada bangunan-bangunan yang berdiri, rak-rak toko makanan kosong, dan tidak mungkin bercocok tanam tanaman pangan?


[Mimpi Buruk Bersama Nuklir]
Seolah-olah masih belum cukup dengan sebuah gempa berkekuatan 9.0, Jepang segera mendapati dirinya mendapat mimpi buruk nuklir.
Beberapa pembangkit tenaga nuklirnya di satu fasilitas mengalami meltdown. Listrik mati, genset cadangan gagal karena ruang-ruang bawah tanah tempat penyimpanan mereka kebanjiran air laut. 
Sebagai tambahan, segala macam masalah mekanispun berkembang--dari kerusakan akibat gempa. Cooling rods tidak disisipkan sepenuhnya, dan upaya-upaya untuk mendinginkan reaktor-reaktor dengan air laut mengakibatkan emisi-emisi uap yang dipaksa, yang tentu saja mengandung polutan radioaktif. 
Meskipun ada penentraman (dari pejabat berwenang), situasinya sepertinya semakin buruk dan semakin buruk saja.
Radioactive Releases in Japan Could Last Months, Experts Say, March 13, 2011 http://www.nytimes.com/2011/03/14/world/asia/japan-fukushima-nuclear-reactor.html The central problem arises from a series of failures that began after the tsunami. It easily overcame the sea walls surrounding the Fukushima plant. It swamped the diesel generators, which were placed in a low-lying area, apparently because of misplaced confidence that the sea walls would protect them. At 3:41 p.m. Friday, roughly an hour after the quake and just around the time the region would have been struck by the giant waves, the generators shut down. According to Tokyo Electric Power Company, the plant switched to an emergency cooling system that operates on batteries, but these were soon depleted. The International Atomic Energy Agency said that "as a countermeasure to limit damage to the reactor core," Tokyo Electric proposed injecting seawater mixed with boron - which can choke off a nuclear reaction. It was a desperation move: The corrosive seawater will essentially disable the 40-year-old plant; the decision to flood the core amounted to a decision to abandon the facility. The problem was compounded because gauges in the reactor seemed to have been damaged in the earthquake or tsunami, making it impossible to know just how much water is in the core.
Radiation Spewing from Reactors, March 15, 2011 http://www.nzherald.co.nz/world/news/article.cfm?c_id=2&objectid=10712611 Radiation is spewing from damaged reactors at a crippled nuclear power plant in tsunami-ravaged northeastern Japan in a dramatic escalation of the 4-day-old catastrophe, forcing the government to tell people nearby to stay indoors to avoid exposure. Prime Minister Naoto Kan warned that there are dangers of more leaks and told people living within 30 kilometres of the Fukushima Daiichi complex stay indoors. In a nationally televised statement, Kan said radiation has spread from four reactors of the Fukushima Daiichi nuclear plant in Fukushima province that was one of the hardest-hit in Friday's 9.0-magnitude earthquake and the ensuing tsunami. Japanese authorities have been injecting seawater as a coolant of last resort, and advising nearby residents to stay inside to avoid contamination. It also raised global concerns about the safety of nuclear power at a time when it has seen a resurgence as an alternative to fossil fuels.
[Intervensi Alien]


ZetaTalk Comment 3/19/2011: Apakah para alien selama ini diperkenankan mengintervensi pembangkit tenaga nuklir di Jepang yang mengalami meltdown, sehingga membatasi kerusakannya? 

Ya, tapi mereka tidak mengintervensi hingga sejauh yang dimungkinkan, untuk alasan-alasan berikut.
Umat manusia, terutama para elite yang bertanggung jawab menjalankan Bumi, selama ini bersikap arogan di hadapan prediksi-prediksi kami mengenai perubahan-perubahan kataklismik yang dihadapi Bumi.
Para elite itu selama ini sudah awas terhadap prediksi-prediksi kami sejak masa Roswell, namun reaksi-reaksi mereka hanya untuk menyelamatkan kulit mereka sendiri yang menyedihkan, bukan untuk melindungi Bumi maupun para penduduknya.
Para elite itu mencari kekuasaan dan kekayaan, dan, dengan demikian, memolusi tanpa mendapat hukuman serta hanya bertujuan membangun wilayah-wilayah aman bagi diri mereka sendiri saja.
Meskipun ada rekam jejak keakuratan prediksi kami yang telah didokumentasikan, para elite itu masih membuat segala upaya untuk menyembunyikan prediksi-prediksi kami dari rakyat jelata, lebih memilih untuk mempertahankan coverup terhadap bencana-bencana kataklismik mendatang. 
Mereka lebih suka berharap bahwa prediksi-prediksi kami ekstrim, dan dengan demikian mereka dapat melanjutkan rencana-rencana mereka, mengabaikan peringatan-peringatan kami.
Seperti yang pernah kami jelaskan, kami tidak diperkenankan memperingatkan tentang gempa-gempa bumi atau gelombang-gelombang laut spesifik yang masi pending, berdasarkan peraturan non-intervensi.

Kami hanya diperkenankan untuk menjelaskan urutan event-event, yang telah kami lakukan untuk Tahap 7 dari 10 dan minggu-minggu terakhir, dalam detil yang tepat. Kami tahu tentang gempa bumi yang masih pending ini untuk North Island di Jepang, tapi tidak dapat mengatakan apapun.

Kami juga tahu bahwa pembangkit-pembangkit tenaga nuklir akan beresiko, dan pengamanan mereka akan gagal. 
Apa saja tepatnya langkah-langkah yang akan boleh diambil oleh para alien yang baik hati untuk meminimalisasi meltdown apapun di pembangkit-pembangkit ini, kami tidak diperkenankan mendetilkan, tapi cukuplah dikatakan bahwa meltdown itu akan sangat ganas dan ekstrim, dan akan telah terjadi di lebih banyak pembangkit dari pada yang telah dialami, kalau saja tidak ada intervensi. 
Itu akan telah terjadi jauh di luar kecelakaan Chernobyl, yang berdampak pada tidak hanya pulau-pulau di Jepang, tapi juga di tempat-tempat lain kemana angin berhembus, termasuk Hawaii dan Pantai Barat AS serta jauh di luar itu.
Kegagalan para elite di Jepang dan tempat-tempat lain di dunia untuk menerima pesan kami dengan serius telah menghasilkan sebuah situasi dimana Jepang beranggapan bahwa laut tidak akan menembus tembok-tembok laut mereka, dan dengan demikian generator-generator cadangan mereka akan kering. 
Ini gagal, genset-gensetnya terendam air laut. Mereka beranggapan tidak akan ada kegagalan pada peralatan listrik maupun cooling rods-nya--asumsi yang teramat sangat lugu dari sudut pandang apa yang dapat dilakukan oleh gempa bumi 9+.
Kecuali pembangkit-pembangkit tenaga nuklir dimatikan jauh sebelum waktunya, sehingga cooling rods-nya disisipkan sepenuhnya dan pembangkit itu aman seberapapun aktifitas gempanya, maka kecelakaan-kecelakaan semacam itu dapat dan akan terjadi di tempat-tempat lain di dunia, sebagaimana akan nantinya di pembangkit-pembangkit tenaga nuklir lainnya di Jepang. 
Maka manusia harus cukup puas tanpa listrik dari itu, apabila ini menjadi pilihan.
Apakah kami mengekspektasi para elite, yang ingin menenangkan publik yang mudah digiring-giring serta ingin menampuk kekayaan melalui pengembangan industri, akan mendengar? 
Tidak, tapi kami antisipasikan tekanan dari publik akan meningkat. Selebihnya di tangan manusia!" 
[Antara Kehendak Bebas Manusia, Panggilan Oleh Banyak Orang, dan Peraturan Non-Intervensi]
Menurut para alien Zeta, intervensi terhadap urusan-urusan manusia dalam hal ini bukan masalah sederhana. Secara umum, manusia memiliki kehendak bebas dan Peraturan Non-Intervensilah yang berlaku.
Tapi ketika banyak orang memberikan Panggilan, hal ini dapat menghasilkan sebuah keputusan di pihak Dewan Alam Semesta Ini untuk membolehkan intervensi alien. Tapi ini bukan urusan sederhana.
ZetaTalk Explanation 7/17/2010: Telah kami nyatakan bahwa oleh karena Panggilan yang kuat dari banyak orang mengenai potensi polusi nuklir, maka para alien yang ramah diperkenankan mengintervensi tumpukan senjata nuklir yang dipegang banyak negara. 
Kami juga diperkenankan untuk mengintervensi bencana-bencana nuklir saat pergeseran kutub atau gempa-gempa besar lainnya, yang membatasi polusi dari insiden-insiden semacam itu. 
Tapi ini jangan dianggap bahwa seluruh insiden semacam itu akan berhenti, atau bahwa sebuah bom nuklir tidak akan didetonasi! 
Kalau sebuah dirty bom, contohnya, akan ditanam untuk berefek terorisme nyata atau palsu, maka akan terjadi pelanggaran terhadap peraturan Elemen Keraguan kalau bom itu sekedar dinetralisir. Manusia-manusia diberi asistansi untuk mengintervensi dengan rencana-rencana bom semacam itu, sehingga ketika plotnya dibatalkan, tapi bom-bomnya masih radioaktif, hidup--tapi plotnya tidak berhasil."
[Pusaran Air Raksasa di Laut]
Selama gejolak tsunami di Uzumaki, Jepang, sebuah pusaran air raksasa terbentuk di teluknya. Para alien Zeta pernah memperingatkan bahwa pusaran-pusaran air semacam itu akan terbentuk sebagai efek dari gejolak pada arus-arus laut.
VIDEO: http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=sU8zyscGWe4

ZetaTalk Warning 1/12/2000: Kami juga memprediksi bahwa akan ada laporan-laporan munculnya pusaran-pusaran air yang akan membuat tercengang orang-orang yang belum pernah melihat hal semacam itu di lautan."

Menurut para alien Zeta, pusaran-pusaran semacam itu akan terbentuk selama Minggu-Minggu Terakhir dan Jam Pergeseran Kutub. Prediksi mereka tentang gejolak laut, yang menciptakan pusaran-pusaran laut semacam itu, telah terbukti benar di Uzumaki!

ZetaTalk Comment 9/15/1996: "Selama sebuah pergeseran kutub dan masa-masa yang mendahului sebuah pergeseran kutub, ada banyak kekuatan yang mempengaruhi lautan yang, ketika berlaku untuk atmosfer, akan menciptakan tornado-tornado. 
Di hari-hari menuju sebuah pergeseran kutub, rotasi Bumi yang terhenti akan menyebabkan air yang tadinya ditarik ke arah khatulistiwa oleh rotasi bumi akan merata. Air di ekuator mulai mengalir ke arah kutub-kutub. Semua aksi ini membuat air laut bergerak, dan banyak dari aktifitas ini yang terjadi secara bersamaan, menciptakan gerakan chaotic.
Dengan demikian, air laut mungkin akan berada dalam suatu posisi untuk tiba-tiba anjlok, setelah terlontar tinggi dalam proporsinya dengan air di sekelilingnya. 
Air di arctic yang dingin mungkin akan telah terdesak ke atas air laut yang hangat, dan, sebagaimana pada tornado-tornado, ketika desakan yang menyebabkan situasi ini berhenti, air laut yang dingin akan tiba-tiba anjlok, menciptaka sebuah pusaran. 
Pusaran laut raksasa ini telah dicatat oleh orang-orang kuno, ketika kapal-kapal mereka sesekali terjebak di dalamnya selama sebuah pergeseran kutub. 
Ketika salah satu dari armada itu berhasil lolos, dongengnyapun dituturkan dan dicatat. Meskipun demikian, sebagaimana dengan banyak dongeng yang dihasilkan dari pergeseran kutub, kisah-kisah ini akan dianggap mitos."