Selasa, 09 Desember 2014

Sinar Misterius November 2014 di Rusia Membuat Malam Terang Seperti Siang

Pada pertengahan November 2014 ini, sebuah sinar misterius yang luar biasa besarnya menerangi langit malam Rusia dekat Yekaterinburg sehingga menjadikan malam seperti siang untuk beberapa detik. Menurut laporan Dailymail, sinar ini telah menimbulkan rasa curiga orang karena pihak berwenang menolak untuk memberi komentar mengenai penyebabnya. Ada spekulasi-spekulasi bahwa fenomena semacam ini merupakan ledakan-ledakan meteor atau suatu benda ruang angkasa atau misil. Para alien Zeta menjelaskan bahwa insiden ini memiliki penyebab yang sama dengan ledakan yang terjadi pada 1989 di Tunguska, Rusia, yang membuat sekitar 80.000 pohon di wilayah seluas 2500an km persegi terlempar dan rebah dalam formasi  melingkar. Berikut laporan ZetaTalk.

Terjemahan bebas Tunguska Redo, ZetaTalk #427 (Minggu, 27 Des 2014)

Pada 1989 sebuah ledakan di Tunguska melempar pohon-pohon keluar dari epicentre, dan terlihat serta terasa bermil-mil jauhnya. Oleh karena sebuah kilapan cahaya terlihat turun ke bumi, maka dianggap, dari penampakan itu, telah terjadi ledakan sebuah meteor. Namun banyak saksi yang tidak  melihat kilapan cahaya maupun ledakan; mereka hanya merasakan goncangan serta mendengar suara-suara seperti tembakan senjata. Bagaimanapun, diskrepansi ini diabaikan saja.

Tunguska Event http://en.wikipedia.org/wiki/Tunguska_event The Tunguska event was a large explosion, caused by an asteroid or comet, which occurred near the Podkamennaya Tunguska River. The explosion occurred at an altitude of 5–10 kilometres (3–6 mi). It is estimated that the Tunguska explosion knocked down some 80 million trees over an area of 2,150 square kilometres (830 sq mi), and that the shock wave from the blast would have measured 5.0 on the Richter scale. The majority of witnesses reported only the sounds and the tremors, and did not report seeing the explosion. Eyewitness accounts vary regarding the sequence and duration of the events.

[Ilmuwan Rusia Menolak Teori Meteor Sebagai Penyebab Ledakan Tunguska]
Menurut kata-kata Andrei Ol'khovatov dari Moskow, Russia, pada 1998, dan menurut artikel di Space Daily pada 2002, para ilmuwan Rusia menolak pemikiran tentang adanya serangan meteor. Tidak ada bukti serangan meteor di Tunguska. Tidak ada sama sekali. Dalam pencarian di kawah dan di bawah jalur dari apa yang dianggap pembakaran meteor, tidak ditemukan bukti tipikal apapun dari adanya meteor, baik yang telah menguap maupun yang utuh.
"Dimanakah kuantitas zat dari luar bumi yang begitu banyak, yang dilepas oleh benda ruang angkasa Tunguska hipotetis sebelum ledakannya? Memang, menurut seluruh perhitungan praktis, benda ruang angkasa Tunguska hipotetis telah kehilangan begitu banyak (mungkin bahkan mendominasi) bagian dari massanya sebelum mencapai ketinggian ledakan 5-8 km. Dengan kata lain, setidaknya, seratus ribu ton zat luar bumi (dari pecahan-pecahannya yang besar menjadi debu) pasti terkumpul di sepanjang bagian bawah trajectory benda ruang angkasa Tunguska. Meskipun telah bertahun-tahun dilakukan pencariannya, tak ada apapun yang ditemukan. Sementara itu, beberapa tahun yang lalu, aplikasi salah satu saja dari banyak metode pencarian zat Tunguska memungkinkan ditemukannya dengan mudah pecahan-pecahan kecil dari sebuah meteor (dengan massa awal beberapa ton, mungkin), yang terintegrasi di tempat lain di Siberia pada 1904. Namun masalah-masalah substansinya hanyalah satu dari banyak misteri Tunguska yang belum terungkap."
New Hypothesis of the Tunguska Explosion, September 2, 2002 http://www.spacedaily.com/news/deepimpact-02q.html A geologist from Novosibirsk has set up a new hypothesis of the explosion in Podkamennaya Tunguska, which took place on June 30, 1908. It was not a meteorite that caused such extensive destructions and conflagration, but a fluid jet, which had shot up under high pressure from the interior of the Earth. The event which occurred almost a hundred years ago in Podkamennaya Tunguska has drawn scientists' attention again. What actually exploded at that time in the remote taiga, the power of explosion being equal to the 50-megaton H-bomb? The hypothesis that it was a meteorite or any other extraterrestrial object has not quite satisfied inquisitive minds, since too many puzzles remain unsolved. A geologist Vladimir Epifanov, Siberian Research Institute of Geology, Geophysics and Mineral, reported to the recent Conference "Degasification of the Earthe" (Moscow) that the reason for the explosion could have been a powerful fluid jet suddenly shot up from the depth of the planet.
[Methana Mudah Meledak]
Methana sama volatile-nya dengan gas alam. Sama-sama mudah meledak dan penyebab ledakan-ledakan di penambangan-penambangan, dan sesungguhnya merupakan bahaya terbesar bagi para penambang, sebagaimana ditunjukkan oleh foto-foto ledakan methana. Inilah alasannya tempat-tempat penimbunan sampah diberi ventilasi. Inilah alasannya bahwa anak-anak remaja menyalakan api pada gas kentut mereka. Methana membakar, dalam ledakan, sebagaimana ditunjukkan dalam foto-foto berikut.



Sebuah gempa bumi telah tercatat terjadi sebelum ledakan itu, namun kemungkinan adanya gas methana yang terlepas dari bawah tundra beku telah dibuang (dari catatan--pen.) karena, menurut para alien Zeta, hal ini memberi kisikan tentang adanya pergeseran-pergeseran kerak bumi di masa lalu, yang membuat takut banyak orang. Demikianlah mereka masih bersikukuh sekarang ini pada teori meteori (sebagai penyebab ledakan semacam itu--pen.).


[Penjelasan ZetaTalk Tentang Ledakan Tunguska 1989]  
ZetaTalk 15 Feb. 1996: Sebuah sumber spekulasi yang tak ada habisnya adalah sebuah area luas dengan pohon-pohon yang telah terbaring rata, menyebar ke arah luar dalam sebuah lingkaran--hasil dari ledakan nyata yang terjadi tepat setelah pergantian abad di Siberia. Sepertinya tak ada saksi-saksi, radioaktif, maupun sisa-sisa meteor untuk dijadikan potongan-potongan dalam menyelesaikan puzzle ini. Pembangkit tenaga nuklir belum lagi berada dalam genggaman manusia. Jadi apa yang telah terjadi?
Pepohonan Tunguska rusak oleh ledakan yang terjadi dekat tanah, sebagaimana dibuktikan oleh pola kupu-kupu dari pepohonan yang terhantam di sisi-sisinya. Ledakan itu berupa sebuah awan yang sangat besar yang merupakan campuran rata dari gas methana dan udara, yang setara jumlahnya dengan seluruh gas alam yang disalurkan dalam pipa-pipa di seluruh AS setiap waktu.
Penjelasan bahwa sebuah meteor telah meledak di atas tanah adalah upaya pihak penguasa untuk menghindari masalah gas methana, dan, dengan demikian, pergeseran kutub dan masalah kerak bumi yang bergeser.
Komet dan meteor tidak meledak ketika memasuki atmosfer Bumi. Bukan ini yang disajikan oleh sejarah dan ilmu pengetahuan Anda! Apabila berukuran luar biasa besar, maka [benda ruang angkasa--pen] itu akan terjun ke Bumi dan meninggalkan sebuah kawah seperti Teluk Meksiko di lepas pantai Yucatan. Apabila mungil, maka [benda ruang angkasa--pen.] ituterbakar di atmosfer menjadi bintang-bintang jatuh. Apabila berukuran sedang, maka benda itu akan terbakar di pinggirannya tapi mendarat dan menjadi batu-batu yang akan dipungut untuk diperiksa oleh para ilmuwan Anda.
Kurangnya partikel-partikel meteor atau debunya membuktikan bahwa peristiwa itu bukan meteor yang meledak. Methana, begitu terbakar atau tersebar di udara, tidak meninggalkan jejak. Meteor meninggalkan jejak, gas methana tidak. [Terjemahan bebas ZetaTalk Explanation]

[Ledakan Gas Metana di Rusia November 2014]
Kini ada ledakan methana lagi, di latitude yang sama dengan Tunguska, di wilayah Siberia yang sama--wilayah tundra dan permafrost. Perhatikan lokasi-lokasi yang sama antara ledakan Tunguska dan ledakan yang terekam dalam video cam oleh para pengendara motor yang sedang melalui Yekaterinburg, Rusia, tepat di timur Peg. Ural.


Sekali lagi, insiden itu dikatakan memiliki berbagai penyebab selain gas methana, karena pihak penguasa tidak ingin rakyat panik.

What was the Mysterious Flash that Lit Up Russian Sky for 11 Seconds, 'Turning Night into Day'?, November 18, 2014 http://www.dailymail.co.uk/news/article-2839831/What-mysterious-flash-lit-Russian-sky A huge flash in the night sky over Russia is raising suspicions after the authorities refuse to comment on its cause. The eruption lit up the sky near Yekaterinburg for 11 seconds in what appeared to a major aerial explosion. The strange light was not accompanied by any sound, according to eyewitnesses, although Russian authorities are refusing to comment on the event. Theories for the explosion included a missile or an object from space.

Respon ZetaTalk Terhadap Ledakan Di Yekaterinburg:
ZetaTalk 22 Nov. 2014: Spekulasi terhadap penyebab event ini kemungkinan sekali tidak akan usai, karena pihak penguasa tidak ingin publik terfokus pada pijakan yang tidak stabil. Lempeng Eurasia adalah lempeng kokoh, meskipun sedang dalam tekanan dari ujung ke ujungnya, yakni dari Eropa ke pesisir Cina.
Telah kami prediksikan tentang akan adanya perobekan jalan laut yang baru hingga menuju ke Peg. Ural, meskipun robekan ini tidak akan terjadi hingga Jam Pergeseran Kutub. Terusan laut ini akan merobek sepanjang perbatasan barat Pakistan dan Afghanistan, dan menuju ke arah daratan-daratan rendah tepat di timur Peg. Ural. Wilayah ini pernah robek sebelumhya, sebagaimana yang ditunjukkan oleh geologinya.
Apa yang terjadi ketika tanah yang telah lama membeku--yang tadinya wilayah tropis, sehingga vegetasi yang terperangkap telah berkembang menjadi gas methana--menjadi teregang?
Gas-gas methananya terlepas, dan, oleh karena lebih ringan dari udara, bergerak naik. Percikan api apapun akan menyalakan gas yang mudah sekali menyala ini. Lapisan-lapisan udara yang saling melewati sudah cukup untuk memijarkan nyala api ini, demikian pulalah penyebab petir berpijar. Perbedaan sedikit saja pada muatan listriklah yang diperlukan.
Telah kami nyatakan, sejak awal ZetaTalk, bahwa ledakan Tunguska adalah ledakan methana--tanah membeku terbuka oleh gempa bumi dan gas methana yang naikpun menyala oleh petir. Ledakan itu menjalar kembali sepanjang jalur methana ke tanah, di Tungusa, demikianlah basis mitos yang menyatakan bahwa meteorlah penyebabnya. [Terjemahan bebas ZetaTalk Response]

[Akibat Lempeng Eurasia Yang Sedang Robek Untuk Membentuk Teluk Jauh Ke Dalam Daratan]

Dan memang ledakan methana di Yekaterinburg berada di garis yang sama dengan garis robekan terusan laut yang telah diprediksi oleh para alien Zeta akan robek dari perbatasan Afghan/Iran, dan menjalar menuju tanah-tanah tepat di timur Peg. Ural. Robekan ini dini mulainya, menciptakan pecahan-pecahan pada kerak permafrost.




[Prediksi ZetaTalk Tentang Terusan Laut Di Lempeng Eurasia]
ZetaTalk 12 November 2007: Terusan laut Lempeng Eurasia yang baru telah diantisipasi akan menjalar ke timur perbatasan Iran, menjalar terus ke barat Pakistan dan Afghanistan, lalu memutar sepanjang perbatasan-perbatasan timur Turkmenistan dan Uzbekistan dimana tanah-tanah rendah membarisi kaki-kaki bukit Peg. Himalaya.

Robekan itu tidak dapat melewati Karachi karena Pakistan mengarah ke Peg. Himalaya, sementara di sana terdapat ikatan-ikatan bebatuan yang tidak akan dapat ditarik terpisah. Namun robekan itu harus terjadi karena Lempeng Eurasia telah kehilangan gesekannya yang mencegah pergerakan dimana Lempeng Afrika tadinya menempel nyaman terhadapnya melalui Mediteranea dan turun melewati Laut Merah.

Atlantic Rift telah menarik dan memisahkan diri, menarik serta Lempeng besar Eurasia ke barat. Di timurnya, dimana Peg. Himalaya menempel erat pada Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik, terdapat "lem" perekat dan resistansi terhadap gerakan. Dengan demikian, bergerak ke arah dimana terdapat resistansi paling kecil, Lempeng Eurasia robek melewati tanah-tanah rendah yang membarisi sepanjang tanah-tanah tinggi--sebuah penyesuaian di zona peregangan yang diam-diam, dan hanya mematikan bagi apa-apa yang tepat berada di atas titik robekan ini. Hal ini pernah terjadi sebelumnya di Lempeng besar Eurasia itu, sebagaimana kesaksian tanah-tanah rendah di bagian tengahnya. [Terjemahan bebas ZetaTalk Prediction ]

[Tentang Awal Pembekuan Siberia]
Seberapa ekstensifnya tundra beku di Siberia? Apakah kita memiliki bukti bahwa wilayah ini tadinya memiliki vegetasi yang ekstensif, tempat produksi gas methana? Menurut para alien Zeta, Kutub Utara bergerak kesana-kemari, melalui satu pergeseran kerak ke pergeseran kerak lainnya selama Pergeseran-Pergeseran Kutub sebelumnya. Dahulu, ketika Kutub Utara berpusat di benua Amerika Utara, Siberia bersuhu sedang.


Siberia tadinya memiliki banyak gajah mammoth yang berkeliaran  di tanah-tanah berumput yang menghijau, yang kita ketahui sejak ditemukannya mammoth-mammoth beku di Lingkar Arctic di atas Siberia, sebagaimana didetilkan dalam newsletter Issue 33 ini. [Baca: Bayi Mammoth Beku]
Mammoth beku terungkap di Lingkar Arctic, dengan daging dan sepasang mata yang awet--tidak membusuk selama beribu tahun. Di dalam tubuh-tubuh mereka--di perutnya--terdapat rerumputan hijau dan buttercups (vegetasi yang tidak lagi tumbuh di Lingkar Arctic). Apabila mammoth-mammoth itu terjebak dalam udara dingin yang tiba-tiba, maka demikian pula dengan tetumbuhannya yang kini berada di bawah permafrost. Permafrostnya hanya turun beberapa kaki, dan di bawah itu, tetumbuhan yang terperangkap terurai menjadi gas methana.


[Penjelasan ZetaTalk Tentang Pembekuan Siberia]  

ZetaTalk 14 Juli 2007: Sekitar 10.800 tahun yang lalu, pergeseran kutub yang menyebabkan terjadinya Banjir Bah berskala Injil, telah menggerakkan Siberia ke arah utara dan menyebabkan kematian masif terhadap populasi mammoth. Kerangka waktu ini bertepatan dengan berakhirnya masa yang umat manusia sebut Jaman Es terakhir, yang sesungguhnya merupakan sebuah pergerakan kerak bumi yang menempatkan Perancis kembali di bawah matahari.

Bagaimana mungkin Siberia dapat menjadi tempat tinggal bagi tanah rumput yang sangat luas bagi para mammoth hewan herbivora ini, sementara pada saat bersamaan latitude Perancis dahulunya beku?! Apakah matahari muncul sekejap di Perancis lalu kembali ke Siberia? Bahwa penjelasan nyata ini--sebuah pergerakan kerak bumi--diabaikan oleh para ilmuwan menunjukkan seberapa dalamnya manusia memerlukan penyangkalan ketika dihadapkan dengan kejadian-kejadian penuh bencana alam dahsyat di masa lalu.

Rasa takut membabi-buta telah menyebabkan umat manusia hanya mampu melihat sepotong bukti saja setiap kalinya, karena kesimpulannya tidak dilempar secara gamblang ke depan mata mereka.

Perancis pernah mengalami Jaman Es. Lihatlah itu dan tidak perlu jauh-jauh mencari. Siberia tadinya, pada saat bersamaan, merupakan sebuah tanah rumput yang menyangga kehidupan hewan-hewan herbivora raksasa. Lihatlah itu dan tidak perlu jauh-jauh mencari. Bahwa mammoth-mammoth itu cepat sekali membeku, tanpa pernah meleleh selama 10.000 tahun, menunjukkan bahwa tanah-tanah rumput mereka tidak lagi ada dan bahwa pembekuan yang sangat dalam itu tidak berhenti!

Walaupun penemuan-penemuan semacam itu menyajikan umat manusia dengan bukti yang tidak dapat disangkal bahwa pergeseran-pergeseran kerak bumi pernah terjadi di masa lalu, dengan interval sekitar 3600 tahun, tetap saja hal initidak diungkap oleh media-media massa besar.

Yang ada adalah fakta yang begitu, dan teramat sangat, mengerikan, dan begitu banyak orang yang bersikukuh pada penyangkalan! [Terjemahan bebas ZetaTalk Explanation]

Baca juga: