Dalam urutan peristiwa pergerakan lempeng Tahap 7, pelipatan Lempeng Pasifik merupakan urutan ke-3. Namun sesungguhnya trend ini akan selalu muncul sebelum terjadi pergerakan-pergerakan lempeng yang besar. Berikut prediksi para alien Zeta.
(Terjemahan bebas) "Adalah tekanan dari Lempeng Pasifik yang menjadi masalah, ketika Lempeng Pasifik memampat. Demikian pula, Lempeng Pasifik menjadi masalah, karena kalah dalam permainan pemampatan ini, yang, pada dasarnya, terdorong ke bawah dan kalah. Lempeng Filipina terjungkit, naik di bagian Kep. Mariana, namun menyelam ke bawah lidah Lempeng Eurasia yang menahan Indonesia. Lidah itu sendiri terdorong ke bawah. Bayangkan efek domino dari Lempeng Mariana yang terlipat terhadap Lempeng Filipina, yang menjungkitkan sisi-sisinya untuk mendorong tepian baratnya ke bawah lidah yang menahan Indonesia, yang pada saat bersamaan tengah patah dan bengkok untuk menujam ke bawah kurva Lempeng Indo-Australia." Prediksi ZetaTalk 21 Agt. 2010
Lempeng-lempeng Tektonik
Sunda, Filipina, Mariana, Pasifik
Sunda, Filipina, Mariana, Pasifik
Image credit: dive-videos.com
- Palung Mariana terlipat ke Kep. Mariana, ketika Lempeng Mariana terjungkit akibat ditujam/digerus oleh Lempeng Pasifik, sehingga agak menaikkan Kep. Mariana.
Image credit: olelog what on earth
Mariana trench : Palung Mariana;
Crustal Spreading : pelebaran kerak/lempeng bumi
Mariana trench : Palung Mariana;
Crustal Spreading : pelebaran kerak/lempeng bumi
- Lalu Lempeng Mariana/Lempeng Pasifik terlipat/memampat ke Kep. Filipina (yang berada di bagian yang terangkat dari Lempeng Filipina).
Image credit: noaa
- Lalu Lempeng Filipina terlipat ke Lidah Indonesia (Lempeng Sunda).
[Gempa Desember 2010 Pertanda Pelipatan Lempeng Pasifik]
Pelipatan Lempeng Pasifik ini ditandai oleh gempa-gempa pada 19-20 Des. 2010 yang terjadi sepanjang perbatasan Lempeng Pasifik (lempeng Mariana), Lempeng Filipina, Lempeng Sunda, yaitu mulai dari Kep. Mariana hingga Kep. Filipina hingga pesisir pantai utara Sumatera.
Sumber: http://www.zetatalk.com/newsletr/issue217.htm