Sabtu, 04 Desember 2010

Penjungkitan Lempeng Indo-Australia : Bukti 2010

Sumber: The ZetaTalk Newsletter #182, 25 April 2010


Dari Maret hingga Agustus 2010 tercatat adanya aktifitas besar-besaran di lempeng Indo-Australia yang menunjukkan bahwa sisi timurnya naik, sedangkan baratnya turun.
  • Di zona sisi timur lempeng Indo-Australia, lantai dasar Laut Coral terangkat hingga 100an meter.
  • Gempa-gempa sekitar 7SR mengguncang Kep. Vanuatu dan Kep. Solomon. 
  • Sedangkan di sisi barat Lempeng Indo-Australia, sebuah pulau sengketa antara Banglades dan India lenyap ke bawah laut.



Lempeng Indo-Australia Mulai Terjungkit Pada April 2010
Lempeng Indo-Australia mulai terangkat di bagian timurnya pada April 2010 dengan naiknya lantai dasar Laut Coral, di perairan pantai timur Australia.
Pemiringan lempeng ini ditandai oleh peringatan-peringatan dari dua buah tsunami buoy (pelampung pendeteksi tsunami) di Laut Coral, yaitu station 55023 dan station 55012. 

Credit : reinep
 
Ketika petugas pertama kali mendapati buoy #55023 membunyikan alarm, ia mengira alat tersebut rusak sehingga menggantinya dan menghapus datanya dari pandangan publik. Namun buoy #5501 ternyata juga mencatat adanya pengurangan besar-besaran pada jarak antara permukaan laut dan lantai dasar laut. [Sumber: The ZetaTalk Newsletter #182, 25 April 2010The agency in charge of the buoys finally announced that one of the buoys, #55023, must be defective and would be replaced, and cleared the data from public view. However, more than one buoy was involved in the alarm, both recording the same readings. Buoy #55012 likewise recorded a drop in the distance between the surface and the ocean floor. The rise was dramatic.]
Dan pengurangan jarak itu, menurut data 20 Maret hingga 13 April 2010 adalah sebesar 100 meter. Dengan kata lain, lantai dasar Laut Coral telah naik/terangkat 100 meter. 
 

Station 55023 - STB Coral Sea  
Peristiwa terangkatnya dasar laut Coral secara signifikan itu segera menjadi bahan pembicaraan hangat di forum A GodlikeProduction thread:
"Has a Tsunami station in event mode activated for Station 55023 - STB Coral Sea located at 14.803 S 153.585 E? The tsunami station has been in event mode since the large quakes occurred in the area for several days now. This is triggered by the buoys' anomalies of water column height above the sea floor. If you do a data search for 2010 March 20th to 2010 April 13th you get this - over 100 meters or 328 feet less distance from buoy to sea floor in 24 days! That's 13 feet per day since the quakes. As you will see from the waves on the line graph it matches the tide lines perfectly.So Station buoy 55023 is still on the surface. Its not the lunar cycles, checked that as well."
Beritanyapun tersebar di internet dengan headline "OCEAN FLOOR RISING BY 13 FEET PER DAY IN AUSTRALIA". (13 feet = sekitar 4 meter kurang sedikit)  

Station 5501--STB Coral Sea   
Sementara, buoy yang terdekat berjarak lebih dari 500 km jauhnya dan tak memberikan data sejak 17 Maret 2010.
Namun pada 16 hingga 17 April 2010, ketinggian air (dari dasar laut hingga permukaan laut) berkurang drastis, yaitu sebanyak 39 meter. Dengan kata lain, dasar lautnya naik setinggi 39 meter.  
Buoy tersebut berada di atas palung yang dalam, tepat di sebelah utara Kep. Coral Sea
 
 (Sumber: tide-forecast)

Gempa-Gempa Besar di Kep. Vanuatu
Kep. Vanuatu terletak di wilayah perbatasan Lempeng Indo-Australia dan termasuk wilayah yang paling aktif secara seismik di seluruh dunia. Seperti halnya Indonesia, Vanuatu berada di "Ring of Fire," wilayah yang dikenal paling dramatis dalam aktifitas gempa, gunung berapi, tsunami dan fenomena geologis lainnya. (Wikipedia)

 Kep. Vanuatu
Smithsonian: "On 12 March, Vanuatu Geohazards Observatory reported that thermal anomalies from Yasur were detected in satellite imagery during 8 December 2009-8 March 2010. They also noted an increase in activity since January 2010. Satellite images from 21 January showed significant sulfur dioxide gas emissions. Bombs were ejected sometime during the week of 1 March. Observations on 8 March and analyses of seismic data also indicated increased activity, and all three vents were active. The Vanuatu Volcano Alert Level (VVAL) was raised to 2 (on a scale of 0-4)." 
Gempa-Gempa besar Vanuatu 2010: 28 Mei 2010 (7,4SR), 10 Agt. 2010 (7,5-7,6 SR)--mendatangkan tsunami 23 centimeter. (wikipedia)

Pulau Sengketa Lenyap Ke Bawah Laut : Maret 2010
Pada Maret 2010, sebuah pulau di teluk Bengal, lepas pantai Banglades, yang menjadi rebutan antara Banglades dan India telah lenyap ke bawah laut. Pulau tersebut bernama South Talpatti bagi Banglades, New Moore bagi India. Teluk Bengal adalah wilayah yang sangat kaya dengan gas alam dan minyak bumi.
Disputed Island Disappears Under Rising Sea, March 24, 2010
http://www.csmonitor.com/World/Asia-South-Central/2010/0324/ An island disputed by both India and Bangladesh has been claimed instead by the ocean, marking a rare instance where suspected climate change may contribute to the easing of a conflict. What the Indians call New Moore island and the Bangladeshis call South Talpatti lies in the Bay of Bengal, a region with large potential reserves of gas and oil. Satellite imagery shows the island now submerged.
Pulau tersebut terletak di Teluk Bengal, di bagian barat lempeng indo-Australia.
Dan tenggelamnya pulau itu menunjukkan bahwa bagian dasar pulau itu telah menariknya turun. Dengan kata lain wilayah itu telah turun, yang merupakan efek dari terangkatnya bagian timur lempeng tersebut.

Credit : reinep 

Di wilayah tersebut tak ada gunung-gunung berapi yang aktif, baik di atas maupun di bawah permukaan laut.
Jadi aktifitas itu bukan karena gunung-gunung berapi. Dan Kep. Vanuatu, yang berada tepat di perbatasan Lempeng Indo-Australia bagian timur, telah aktif secara seismik. 
Maka tak pelak lagi bahwa prediksi ZetaTalk tentang terangkatnya lempeng Indo-Australia bagian timur selama Tahap 7 menuju Pergeseran Kutub sedang terjadi. 
Terangkatnya dasar Laut Coral, di timur lempeng Indo-Australia, inilah merupakan data yang, sekali lagi, menunjukkan naiknya Lempeng  Indo-Australia.

Berikut penjelasan para alien Zeta mengenai naiknya lantai dasar Laut Coral tersebut.


Telah kami nyatakan, sejak awal ZetaTalk di tahun 1995, bahwa selama pergeseran kutub, sisi timur Lempeng Indo-Australia akan naik, sedangkan sisi baratnya akan menyelam ke bawah Peg. Himalaya, di India. 
Tentu saja tingkat kecepatannya tetap karena lempeng-lempeng itu mulai melonggar dan bergerak. 
 Dalam presentasi holografis yang dihadiri oleh Nancy pada November 2009, ia diperingatkan tentang akan terjadi penjungkitan tambahan pada lempeng ini.
Lempeng Indo-Australia akan miring ke sisinya sehingga Indonesia dapat menyelam ke bawah sisi timur dari lempeng itu. Pulau-pulau di Indonesia akan terkena dampak penyelaman ini, yang pada akhirnya akan ambles.
Apakah penyesuaian-penyesuaian semacam itu terjadi sekaligus atau secara bertahap? Keduanya. Namun trendnya tak mungkin salah akan terjadi lama sebelum terjadi penyesuaian besar-besaran.
Jika satu sisi lempeng naik dan sisi satunya lagi turun, akankah gerakan itu seragam, sehingga seluruh tepian lempeng akan naik atau turun? 
Meskipun lempeng-lempeng bumi memiliki lapisan-lapisan bebatuan yang cenderung bergerak sebagai satu kesatuan, gerakannya tak pernah seragam. Apa yang dapat dilihat di atas adalah gunung-gunung dan lembah-lembah, dan apa yang dapat dilihat di bawah adalah serupa. 
[Dampak Tebal-Tipisnya Lempeng]
Lempeng-lempeng (tektonik) juga memiliki bagian-bagian yang tebal dan yang tipis.
Telah kami sebutkan bahwa sungai-sungai mengalir di sepanjang wilayah-wilayah dimana lempeng-lempengnya tipis, dengan demikian wilayah-wilayah itu anjlok karena kurang sokongan. 
Hal ini juga berlaku untuk palung-palung laut.
Ketika sebuah lempeng naik, baik itu karena subduksi oleh lempeng lain atau karena tindakan terjungkit (tekanan pada satu ujung lempeng yang membuat ujung lainnya naik) apa yang akan terjadi? 
Lempeng itu akan cenderung naik sebagai satu kesatuan namun akan melorot di bagian dimana beban lempeng dapat menarik turun lapisan-lapisan bebatuan. 
Namun pemelorotan ini tak akan terjadi kalau strata bebatuannya kuat. Maka, kenaikan lempeng yang tak merata akan dapat diamati. Pemelorotan itu dapat menaikkan area yang tipis jika bebatuan berat di satu tepiannya membengkok turun, karena titik tipisnya adalah beban ringan yang relatif terhadap bebatuan berat yang telah jatuh.

Juni & Juli 2010 : Lantai Dasar Laut Coral Terangkat 122 meter
Lalu pada Juni dan Juli 2010, Buoy #55023 kembali membunyikan alarm.
Data yang diberikannya menunjukkan bahwa kedalaman perairan di Laut Coral berkurang lagi. Kali ini sebanyak 122 meter (400 feet), yaitu dari ketinggian 4600 feet anjlok menjadi 4200 feet (lihat grafik kiri di bawah ini).  
Kenaikan dasar laut yang drastis ini diikuti oleh gelombang-gelombang laut pasang tak teratur seperti yang ditunjukkan pada grafik 28 Juni - 2 Juli di kanan bawah ini.

 

Gempa 7,1 SR di Kep. Solomon: 26 Juni 2010 
Kemudian, sehari setelah terangkatnya lantai dasar Laut Coral itu, terjadi gempa 7,1 SR di Kep. Solomon. Kep. Solomon juga terletak di sepanjang tepian Lempeng Indo-Australia bagian timur. Lagi-lagi terlihat aktifitas lempeng di zona ini. Menurut para alien Zeta, gempa ini terkait dengan aktifitas naiknya lantai dasar Laut Coral.


Ketika ditanyai tentang hal ini pada April 2010, ketika buoy 55023 untuk pertama kalinya mulai menunjukkan lantai dasar laut yang naik, kami sebutkan bahwa naiknya tepian timur Lempeng Indo-Australia terjadi tak hanya secara tetap, tapi juga ada bagian-bagiannya yang fleksible ketika posisi lempeng itu berubah. 
Lempeng-lempeng yang berat, ketika terjungkit, dapat bengkok pada titik dimana lempeng itu tertahan, yang mana bengkoknya terjadi di bawah beban bebatuan yang tak lagi disokong oleh magma. Maka, pada dasarnya, ruang kosong tercipta di bawah lempeng di bagian itu. 
Ketinggian air yang berkurang secara tajam pada 25 Juni 2010 memang terkait dengan gempa 7,1 SR di Kep. Solomon sehari setelahnya. 

Aktifitas ini, yaitu terangkatnya lempeng tersebut, telah menjadi semakin kuat, dan trendnya akan meningkat dalam waktu dekat.





Baca juga:

Dasar Laut Indonesia Ambles : Bukti Des. 2010 sampai Feb. 2011