Jumat, 01 November 2013

Status Lempeng Arab dan Lempeng Afrika Per Oktober 2013

Lebih dari tiga ribu buah sinkhole yang muncul baru-baru ini di Laut Mati menunjukkan tekanan ekstrim yang dialami oleh Lempeng Arab dan Lempeng Afrika.

Terjemahan bebas dari Dead Sea Sinkholes, The ZetaTalk Newsletter Issue 367, Sunday October 13, 2013 

Dengan perbatasan lempeng di antara Lempeng Afrika dan Lempeng Afrika yang sudah tergambar jelas melewati Laut Mati dan Laut Galilea, akan mengherankan kalau penggulingan Lempeng Afrika tidak berdampak pada wilayah ini. Carut-marut yang berasal dari pergeseran-pergeseran lempeng silam ditunjukkan dengan jelas pada lansekapnya.

Lempeng Arab dan Lempeng Afrika

Menurut para alien Zeta, Sinai akan ditarik terpisah sejauh total 50 mil (sekitar 80 km) selama penggulingan Lempeng Afrika, yang hampir-hampir belum dimulai di Tahap 7 ini,
Prediksi ZetaTalk 2 Jan. 2011: Selat Gibraltar akan melebar sebanyak 125 mil (sekitar 201 km), ketika Afrika anjlok, dan Maroko akan bergerak sejauh 50 mil (sekitar 80 km) semakin ke timur. 
Kalau Semenanjung Sinai dianggap bagian dari Lempeng Afrika, maka Laut Merah jelas-jelas sedang menganga. Dengan demikian, Laut Merah, baik yang di Teluk Suez maupun di Teluk Aqaba, yang robek hingga Yordania, akan menganga, meninggalkan Semenanjung Sinai diposisikan seperti sebuah pulau dengan sedikit saja perlekatan-perlekatan langsung.    
Akan tetapi tekanan pada zona robekan/celah ini telah terbukti terjadi di sekitar Laut Mati, yang baru-baru ini membentuk, menurut berita terkini, 3000 sinkhole.
Will the Dead Sea be Eaten by Sinkholes?, September 18, 2013: Estimates by Moment magazine suggest that, on the Israeli side alone, there are now over 3,000 sinkholes around the Dead Sea. This compares to just 40 counted in 1990, with the first sinkhole appearing in the 1980s. http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-2424549/Will-Dead-Sea

 Sinkhole-Sinkhole di Laut Mati