Minggu, 22 Februari 2015

Pembengkokan Lampeng Indo-Australia Februari 2015: Gempa di Samudera Hindia

Sebuah gempa terjadi di Samudera Hindia pada 6 Februari 2015 yang langka menurut ZetaTalk. Berikut laporannya.

Terjemahan bebas Aussie Bend, The ZetaTalk Newsletter Issue 438, Sunday February 22, 2015
Para Zeta telah memprediksi bahwa terangkatnya ujung Lempeng Indo-Australia di New Zealand akan menjadi terbebani, selama proses pengangkatan itu, dan menyebabkan Lempeng Indo-Australia bengkok dan melentur di lebih dari satu tempat.
Lempeng Indo-Australia dianggap oleh sebagian orang sebagai lebih dari satu lempeng, namun, menurut para Zeta, dan, menurut kebanyakan pakar, lempeng itu beroperasi sebagai satu kesatuan. 
[Sebuah Gempa Langka di Samudera Hindia]
Sebuah titik bengkok di Samudera Hindia baru-baru ini mengalami gempa yang langka, kemungkinan sekali yang pertama dari yang banyak nantinya, yang menunjukkan tekanan pada lempeng dari pengangkatan yang kuat akhir-akhir ini dekat New Zealand dan Kep. Solomon. [lihat gambar di bawah, pada lingkaran merah di Samudera Hindia, barat lepas pantai Australia]

Indo-Australian Plate http://en.wikipedia.org/wiki/Indo-Australian_Plate It was formed by the fusion of Indian and Australian plates 43 million years ago. The Indo-Australian Plate may be in the process of breaking up into two separate plates due primarily to stresses induced by the collision of the Indo-Australian Plate with Eurasia along the Himalayas.
ZetaTalk Insight 2001: Sebagian orang beranggapan bahwa Lempeng Indo-Australia terdiri dari dua lempeng, yang satu menahan India, yang satunya lagi Australia, meskipun keduanya beoperasi (bergerak) sebagai satu kesatuan. 
Alasan teori ini adalah garis-garis patahan yang melewati bagian tengahnya, yang dapat dilihat di peta-peta relief bawah laut. 
Bagian timur Lempeng Indo-Australia akan terangkat, termasuk New Zealand dan Australia bagian timur. 
Saat lempeng itu terhantam-hantam di bawah Peg. Himalaya, ada tekanan pada garis-garis patahan ini untuk membengkok, dan memang garis-garis itu bengkok sedemikian rupa untuk menganjlokan bagian lempeng yang menggelincir di bawah India dengan tajam. 
Hal ini menyebabkan bagian lempeng yang menahan Australia naik dari titik penganjlokan itu pada sudut yang lebih curam, namun ketika pendakian pengangkatan itu mencapai bagian tengah Ausralia, pembengkokan itu (melakukan gerakan--pen.) merata (melurus--pen.).
Menurut, para Zeta, lempeng ini bengkok di lebih dari satu tempat, melentur saat lempeng itu terjun ke bawah Peg. Himalaya.
Titik-titik bengkok terjadi di Samudera Hindia, melewati bagian tengah Australia, dan di Laut Coral. 
Titik-titik ini dapat bengkok, lalu melurus, lalu bengkok lagi.
Pada 2012, Laut Coral melentur dengan cara ini (lihat juga gambar di bawah ini--pen.). [Baca: Lenyapnya Sandy Island: Pembengkokan Lempeng Indo-Australia]

image source: zetatalk.com
ZetaTalk Insight 2001: Telah kami gambarkan terjunnya 2/3 bagian barat Australia sebagai hal yang dramatis dan curam. Sementara itu, bagian timurnya merata akibat pembengkokan lempeng itu yang melewati bagian tengah Australia. 
Hal ini dapat hampir langsung terlihat di peta relief Australia, karena dataran-dataran rendah Australia, dimana pembengkokan itu terjadi, berada di antara rangkaian pegunungan di bagian timur dan barat. 
Australia bengkok melewati dataran-dataran rendah itu, seperti yang pernah kami gambarkan, membengkok sedemikian rupa sehingga bagian timur Lempeng Indo-Australia dapat tersandar di atas magma dan bukan tersembul ke udara. Laut Coral juga merupakan sebuah titik lemah di lempeng itu yang sedang membengkok akhir-akhir ini.
ZetaTalk Explanation 12/1/2012: Telah kami jelaskan bahwa saat Lempeng Indo-Australia naik di tepian timurnya, dimana terletak Australia dan New Zealand, pengombakan-pengombakan (undulations) temporer akan terjadi di titik-titik lemah di kerak itu. 
Ujung timur lempeng itu berat, sehingga reaksi pertamanya adalah membengkok di Laut Coral, yang tiba-tiba mencuat di atas tingkat magma. Hal ini memberi tekanan pada titik bengkok di Australia, yang juga mulai bengkok. 
Reaksi kedua adalah agar titik lentur di Samudera Hindia di antara Australia dan India memungkinkan bagian lempeng yang menahan India jatuh di ujung bagian selatannya, membawa turun Sri Lanka. 
Hal ini akan memungkinkan ujung timur Lempeng Indo-Australia melurus, sehingga pembengkokan temporer di wilayah Laut Coral hilang.
 ----------------------------
Lempeng Indo-Australia
 credit: thetruthbehindscenes.org