Senin, 15 Oktober 2012

Efek Akordeon Lempeng Sunda: Pulau Baru di Bali dan Bencana Alam Asia

Penurunan ketinggian Lempeng Sunda selama Tahap 7 menuju Pergeseran Kutubyang telah diprediksi oleh ZetaTalk, terjadi akibat gencetan/tekanan dari seluruh lempeng-lempeng yang berbatasan langsung dengannya: Lempeng Indo-Australia, Lempeng Filipina, Lempeng Birma, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Birma, yang merupakan bagian dari Lempeng Eurasia. Sedangkan Lempeng Indo-Australia terdiri dari Lempeng India dan Lempeng Australia. 




Sisi timur Lempeng Indo-Australia yang sedang terangkat, seperti yang telah dijelaskan dalam Penjungkitan Lempeng Indo-Australia : Bukti 2010, sedang mengambleskan lempeng-lempeng di sisi baratnya, termasuk Lempeng Sunda, hingga mencapai kedalaman yang telah diprediksi oleh ZetaTalk

Efek Akordeon Karena Gencetan Lempeng-Lempeng 
Tergencet dari segala penjuru dalam Tahap 7 menuju Pergeseran Kutub, terutama oleh tekanan kuat Lempeng Pasifik, Lempeng Sunda menjadi tertekuk-tekuk seperti Akordion (dalam istilah ZetaTalk), karena lempeng tersebut memiliki bagian-bagian yang tipis. Sehingga, di beberapa wilayah ada lembah yang ambles, sementara di tempat-tempat lain, bagian lempengnya yang menipis akan mencapai titik puncak pengamblesan. 

Penurunan ketinggian lempeng telah membuat wilayah pesisir, seperti yang telah disebut sebelumnya, menjadi lebih rendah dari muka air laut sehingga sering terjadi banjir-banjir yang disebut rob (banjir pasang laut) yang membandel, yang sesungguhnya adalah terjangan air laut ke daratan yang berbenturan dengan air sungai yang tidak dapat mengalir ke laut sehingga terjadi arus balik yang bergejolak. Maka, ada banjir membandel yang airnya sering bergejolak dan menggelegak, belum lagi tanah longsor atau ambles atau amblong, tanah labil.

 Credit: wikipedia

Awal Gejala-Gejala Efek Akordeon Pada Indonesia
Gegala-gejala pelipatan "Akordeon" itu mulai paling jelas terlihat selama 2010-2011, menurut ZetaTalk (komentar ZetaTalk ada di bagian paling bawah), berupa kecelakaan kereta anjlok dan bencana-bencana alam. Semua ini memiliki keterkaitan, yang menandai pergerakan lempeng-lempeng yang berbatasan langsung dengan Lempeng Sunda
Tanda-tanda tersebut adalah:
  • 27 Agt. 2010, gempa 5,7SR di Bengkulu 
  • 28. Agt. 2010, banjir parah di Medan 
  • 29 Agt.2010, Gn. Sinabung, yang tertidur selama 400 tahun, meletus 
  • 3 Nov. 2010, sebuah pulau baru diberitakan muncul di perairan Jembrana, Bali  
  • 9 Nov. 2010, kereta anjlok di Malaysia,
  • Nov. 2010 banjir parah di Thailand 
  • 31 Des. 2010, banjir di Malaysia
  • Sept. 2011, banjir di Luzon, Filipina  

KAITAN BANJIR, GEMPA, DAN MELETUSNYA GUNUNG SINABUNG, SUMATERA 2010
Pada 27-29 Agustus 2010, tiga jenis bencana alam bertubi-tubi terjadi di Sumatera: 
  • gempa 5,7SR di Bengkulu (27 Agt.)
  • banjir Medan (28 Agt.), 
  • meletusnya Gn. Sinabung (29 Agt.). 
Ketiga bencana alam tersebut memiliki keterkaitan, yaitu, sekali lagi, pergerakan lempeng-lempeng Tahap 7 di Asia Tenggara. 
Banjir di Medan, seperti di Thailand telah diberitakan disebabkan oleh hujan, namun penyebab sesungguhnya adalah penurunan ketinggian wilayah di sana akibat tertujamnya bagian lempeng yang melengkung di Sumatera-Jawa oleh Lempeng Indo-Australia sehingga lengkungan Sumatera-Jawa ikut ditarik turun. 
Gn. Sinabung, yang sebelumnya tertidur selama 400 tahun, telah terbangun akibat penujaman ini, yang mulai berproses di tahun 2010. Dampak penujaman ini hingga ke Malaysia.

 Credit: sciencedirect.com
27 Agt. 2010, Gempa 5,2 SR Guncang Bengkulu (Vivanews): Gempa bumi berkekuatan 5,2 skala richter berlangsung di Barat Daya Bintuhan, Bengkulu, Jumat  27 Agustus 2010.  Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), goncangan gempa terjadi pada pukul 07.65, sekitar 78 kilometer barat daya Bintuhan di kedalaman 12 kilomter. Posisi gempa berada pada 5.34 Lintang Selatan dan 102.94 Bujur Timur. Warga diminta untuk tidak panik karena gempa tidak berpotensi tsunami.
28 Agt. 2010, Lebih dari 800 Rumah di Medan Terendam Banjir (Bangkapos)Sedikitnya 825 rumah di Kelurahan Kampung Aur dan Sei Mati Kecamatan, Medan Maimun terendam banjir, Selasa (28/8/2012) ini. Tak ada korban jiwa, tetapi warga terus berjaga-jaga. Banjir mulai menggenani rumah warga sekitar pukul 01.00 WIB. Banjir dipicu hujan deras yang mengguyur Medan sejak Senin malam, dan menyebabkan air Sungai Deli meluap. Rumah-rumah warga yang berada lebih rendah dari bibir sungai, langsung terendam banjir. Ketinggian air mencapai 1,5 meter. 
29 Agt. 2010, Inilah Kronologi Meletusnya Sinabung (kompas): ...Dari koordinasi itu ditetapkan bahwa Gunung Sinabung sebagai gunung bertipe "B" atau tidak memiliki karakter meletus secara magnetik. Namun, gunung tersebut harus dipantau sepanjang hari untuk mengamati perkembangan yang terjadi. Pada pukul 19.00-24.00, keberadaan asap dari bawah tidak terpantau sehingga disimpulkan bahwa Gunung Sinabung tidak menunjukkan peningkatan aktivitas. Namun, tanpa diduga sama sekali, gunung itu menunjukkan peningkatan aktivitas yang ditandai dengan suara gemuruh pada Minggu (29/8/2010) pukul 00.08.
Tahun Baru, Ratusan Rumah di Medan Terendam Banjir (detiknews)Akibat hujan deras selama dua hari, ratusan rumah di bantaran Sungai Deli, Medan Maimun, Sumatera Utara (Sumut) terendam banjir. Ketinggian air di dalam rumah bisa mencapai lutut orang dewasa. Tiga kelurahan yang digenangi banjir, Minggu (2/1/2010), adalah Aur, Kampung Baru dan Sungai Mati. Hujan deras di daerah hulu mengakibatkan permukaan air di Sungai Deli yang melintasi pemukiman warga tiba-tiba meluap. "Banjirnya datang kemarin, Sabtu (1/1/201), sekitar pukul 05.00 WIB," kaya Yantini, salah seorang warga Aur. Banjir menyebabkan warga sibuk menyelamatkan perabotan rumah tangga dari genangan air. Maklum saja ketinggian air yang mengenangi tempat tinggal mereka mencapai setengah meter atau sebatas lutut orang dewasa. 
ANALISA ZETATALK Terjemahan bebas ZetaTalk 4 Jan. 2011:

Start of ZetaTalk 
[Banjir Awal Pengamblesan Pantai Selatan Jawa] 
Sebelum akhir 2010, dimulai pada 23 Desember 2010, terjadi pengamblesan nyata-nyata di sepanjang pantai selatan Jawa, ketika banjir tak surut selama seminggu setelahnya pada 29 Desember 2010. (lihat gambar bawah-kanan -- pen.)

[Banjir Merayap Ke Sumatera dan  Malaysia, 2011] 
Kini terdapat bukti banjir di sepanjang pantai timur Malaysia dan pantai timur di Sumatera bagian utara. Insiden banjir di pesisir pantai timur Sumatera terjadi di hari yang sama dengan meletusnya gunung berapi yang telah tertidur 400 tahun lamanya, hanya 30 mil dari Medan yang kebanjiran, dan sebuah gempa 5,7 SR terjadi di lepas pantai sepanjang perbatasan dengan Lempeng Indo-Australia di sana. (lihat gambar bawah-kiri -- pen.)


 
Banjir dan Gempa Sumatera 2010-2011 (kiri) dan 
Peta Prediksi Penurunan Ketinggian (zona merah) Pesisir Sumatera (kanan)

[Penyebab pengamblesan tak merata]
Hanya sehari sebelumnya, diberitakan adanya banjir-banjir di sepanjang pantai timur Malaysia, lagi-lagi hanya di area-area pantai atau dengan akses ke laut. Mengapa ada area-area yang sepertinya diperkecualikan dari pengamblesan dan banjir sementara yang lainnya ambles?
Telah kami jelaskan bahwa daratan luas Sumatera dan Jawa telah terbentuk dari puing-puing, ketika, di jaman dahulu, lempeng tempat Indonesia terdorong ke bawah dan menyelam ke bawah Lempeng Lempeng Indo-Australia. Puing-puing tak bergerak sebagai satu kesatuan, namun saling menyesuaikan seperti batu-batu kerikil yang sedang mengatur posisi. Sedikit di sini, sedikit di sana. 
Lalu, mengapa pula pantai timur Malaysia terkena dampaknya, sedangkan pantai baratnya yang menghadap ke Sumatera diperkecualikan? 
Masalah lempeng tempat Indonesia yang terlipat-lipat seperti akordeon muncul pada November 2010 ketika Bangkok mengalami banjir yang tak juga surut sementara ada sebuah pulau muncul dekat Bali. 
Penjelasan kami adalah bahwa pelipatan akordion pada lempeng tempat Indonesia adalah akibat tekanan yang sangat kuat dari Lempeng Pasifik yang sedang memampat. Kalau Anda telusuri garis yang berupa lembah terlipat di Thailand lebih jauh lagi, Anda akan tiba di pantai timur Malaysia." End of ZetaTalk
 credit: wikipedia

Munculnya Anak Gunung Baru di antara Jawa dan Bali
Kemunculan gunung baru di perairan Jembrana, Bali, telah meresahkan warga setempat karena dikhawatirkan gunung tersebut adalah gunung berapi dan dapat meletus sewaktu-waktu. 
Namun menurut ZetaTalk, gunung tersebut, meskipun gunung berapi, sudah tidak aktif, dan muncul karena bagian lempeng di wilayah itu naik akibat penekukan lempeng akibat penujaman Lempeng Indo-Australia. 
 Anak Gunung Baru di Perairan Jembrana, Bali 
Anak Gunung Muncul di Perairan Jembran, 3 Nov. 2010, KompasGundukan yang menyerupai tumpukan karang yang disebut anak gunung, dilaporkan muncul di perairan laut di wilayah Kabupaten Jembrana, Bali. Beberapa nelayan asal Desa Pengambengan, Jembrana, Rabu (3/11/2010) menyebutkan, gundukan karang misterius itu muncul di tengah laut yang memisahkan Pulau Jawa dan Bali. Nelayan menduga gundukan tersebut semacam takat deken, yakni batu karang yang muncul di wilayah perairan dangkal. Lokasi anak gunung, yang bila ditempuh dari Pengambengan memakan waktu dua sampai tiga jam itu, sempat memunculkan kecemasan warga. Mereka khawatir gundukan itu adalah bagian puncak dari gunung berapi. Saihu, penduduk Desa Pengambengan mengatakan, banyak warga yang menduga jika gundukan yang muncul misterius itu adalah gunung berapi. Dugaan tersebut muncul karena bentuk gundukan itu mengerucut seperti pucuk gunung. Menurut nelayan, anak gunung itu muncul di bagian perairan laut dangkal yang luasnya sekitar satu hektare. Meski sampai saat ini gundukan itu tidak menunjukkan aktivitas sebagaimana halnya gunung berapi, namun sejumlah warga mengaku was-was sesuhungan kini cukup banyak terjadi bencana. Menurut Saihu, kekhawatiran paling besar dirasakan beberapa warga yang meyakini bahwa gundukan itu adalah puncak gunung. "Beberapa warga bilang, kalau takat deken itu meletus, bisa habis Pengambengan ini," ujar Saihu.

PENJELASAN ZETATALK Terjemahan bebas  13 Des. 2010(Terjemahan bebas)

Start of ZetaTalk "Telah kami sebutkan bahwa lempeng bisa bengkok dibagian yang tipis. 
Hal ini sedang terjadi hingga suatu tingkatan di Laut Coral di lepas pantai timur Australia, dimana lempeng yang bengkok menyebabkan kenaikan (lantai dasar laut) yang tak merata di bawah tsunami buoy. 
Juga benar adanya bahwa tempat-tempat yang tipis di sebuah lempeng dapat membuat suatu wilayah tertekuk-tekuk kalau lempeng di bagian itu memampat, tergencet. 
Lempeng yang menahan Indonesia sudah pastinya berada dalam keadaan tergencet seperti itu. Ketika lidah itu terdorong semua secara bersamaan, bagian timurnya terdorong ke arah barat, (maka) lembah di Thailand tengah tertekuk-tekuk.  
Pada saat bersamaan, sebuah pulau vulkanik sepertinya baru muncul di antara Jawa bagian timur dan Bali, dimana lidah itu dalam keadaan tertekan karena terdorong ke bawah Lempeng Indo-Australia.
credit: sciencedirect.com 

Kalau situasi ini menyebabkan aktifitas vulkanik yang ekstensif di Sumatera dan Jawa, situasi ini juga membuat titik-titik lemah di lidah yang menahan Indonesia (Lempeng Sunda--pen.), yang dapat tertekuk sedemikian rupa sehingga naik. 
Pulau baru itu aslinya memang vulkanik, karena telah terbentuk bertahun-tahun lamanya di bawah laut, namun tidak lagi aktif. 
Demikianlah, daratan yang naik, akibat penekukan (lempeng), adalah satu-satunya penjelasan.End of ZetaTalk

Kereta Anjlok di Malaysia 
Pada 9 Nov. 2010, sebuah  kereta dari Singapura ke Malaysia anjlok. Tak ada penjelasan dari pihak-pihak berwenang tentang kecelakaan tersebut. 
Kecelakaan seperti inilah yang ZetaTalk jelaskan disebabkan oleh gencetan di dalam tanah akibat gencetan lempeng-lempeng pada Lempeng Sunda--efek akordeon.
 
KTM train derails along Bukit Timah Road, November 9, 2010 (news asiaone): The train was en route to Malaysia from Singapore and was towed back to Tanjong Pagar railway station. 

BANJIR THAILAND: 2010-2011 
Pada November 2010, belasan ribu rakyat Bangkok terperangkap dalam bencana banjir terburuk yang pernah mereka alami. 
Menurut berita, banjir disebabkan oleh hujan lebat sejak Senin akibat depresi tropis di Teluk Thailand, dan para pihak berwenang mengakui mereka benar-benar kecolongan oleh banjir besar yang tak biasa itu.
Hat Yai City Left Reeling by its Worst-Ever Flood, November 3, 2010 Officials said tens of thousands of people were trapped yesterday in the southern commercial hub which is facing its worst-ever flood crisis. Torrential rains since Monday caused by a depression in the Gulf of Thailand engulfed Hat Yai municipality and many other areas of the South. Hat Yai mayor Prai Pattano admitted the municipal authorities were caught off guard by the unusually heavy flooding. http://www.bangkokpost.com/news/local/204495/rescuers-at-wits-end

Bangkok Governor Inspects Flood Situation During Peak River High Tide, November 8, 2010 The water level was rising continuously because of high tide combined with flood water flowing from the north. 
http://www.mcot.net/cfcustom/cache_page/126473.html
Banjir Thailand Bukan Karena Hujan
Banjir di Thailand telah selalu disebut-sebut di meda-media massa disebabkan oleh banjir hujan. 
Namun, sekali lagi, menurut ZetaTalk, banjir tersebut sesungguhnya merupakan dampak dari penurunan ketinggian di wilayah itu yang juga sudah tertekuk-tekuk oleh gencetan lempeng-lempeng, bahkan sebelum Lempeng Sunda turun. 
Dan Thailand sepertinya telah mencapai penurunan ketinggian yang telah diprediksi, yaitu 24 meter, karena banjirnya telah mencakup wilayah yang lebih luas dari pada kalau penurunannya hanya 10 feet (sekitar 3 meter)--lihat peta di bawah ini.

  
Zona merah (peta kanan) adalah wilayah yang telah diprediksi ZetaTalk akan turun 24 meter sehingga mengalami banjir rob.

Para alien Zeta juga mempertanyakan, kalau banjir disebabkan oleh hujan deras akibat depresi tropis di Teluk Thailand, lalu mengapa hujan itu bersikap selektif, memilih hanya membanjiri Thailand, sementara tidak di negara-negara tetangga seperti Kamboja dan Vietnam. Padahal Vietnam berada dekat Teluk Thailand dan merupakan daratan rendah.
  
Analisa lebih lanjut tentang pengamblesan tanah Thailand itu dapat dilakukan dengan membandingkan gambar-gambar satelit dari NASA Earth observatory pada 30 Okt. 2009 dan 30 Okt. 2010 sebagaimana yang dilakukan oleh Earth Observatory tersebut. 
Flooding in Thailand, October 30, 2010, October 2010, parts of Thailand had been hit by the worst floods in decades, Agence France-Presse reported. The flooding was worst in central and eastern Thailand. Compared to conditions the year before, flooding is most apparent along the Mae Nam Mun River in the east, and along the Chao Phraya River north of Bangkok. In the 2010 image, large areas of standing water are apparent north of the coastal metropolis. 
http://earthobservatory.nasa.gov/NaturalHazards/view.php?id=46693: By late 
Earth Observatory menyebutkan bahwa, dibandingkan foto peta banjir tahun 2009, pada foto 2010 terdapat area luas yang memiliki "standing water (air banjir yang tak surut / genangan air)."
Standing water ini sebenarnya merupakan tanda-tanda bahwa daratannya sudah turun sesuai prediksi. Dan, untuk perbandingan lagi, tepat seperti inilah yang terjadi pada Pakistan di wilayah yang banjirnya tak mau surut, di pinggiran Sungai Hindus, yang telah diprediksi ZetaTalk tanahnya akan kebanjiran karena sudah turun.  
 

Berikut penjelasan pra alien Zeta tentang banjir Thailand 2010-2011
Komentar ZetaTalk 22 Okt. 2011 (Terjemahan bebas): 

"Amblesnya Lempeng Sunda belum lagi usai meskipun banjir di Thailand telah membuat para penduduknya hampir histeris. 

Kami menggambarkan efek akordeon pada Lempeng Sunda, dimana lempeng tersebut tertekan dari sisinya sekaligus terdorong ke bawah kurva di bagian Sumatera dan Jawa.
Bahkan sebelum Jawa ambles, Thailand telah terlipat seperti akordeon sehingga mengalami penurunan tanah, yang memperburuk banjirnya. 
Sementara itu, sebuah pulau baru tiba-tiba muncul dekat Bali. Wilayah dekat Bangkok ini sepertinya tengah mencapai penurunan daratan sedalam 24 meter sebagaimana prediksi kami, namun ini bisa menipu karena bagian-bagian lain dari Lempeng Sunda belum selesai (mengalami penurunan tanah seperti yang diprediksi).  
Luzon, di utara Filipina, sepertinya diperkecualikan dari banjir pada Januari 2011, meskipun pada 10 Juli 2011 mulai ikut berpartisipasi dalam pengamblesan yang tengah dialami seluruh wilayah Filipina. 
Lalu, tiba-tiba, pada 4 September 2011 Luzon terbenam ke bawah air, dan semakin memburuk saja. 
Kami pernah menyebutkan bahwa meskipun Luzon sepertinya berada di Lempeng Filipina, daratan luas ini terikat ke Lempeng Filipina di Lempeng Sunda karena strata bebatuan di bawahnya mengikatnya dengan Lempeng Sunda. Maka, Luzon tak akan ambles saat Lempeng Filipina terlipat seperti akordian.
Bangkok dan kota-kota lain di hulu sungai dari pantai Thailand sedang menderita akibat banjir rekor selama awal November 2010, yang mereka klaim sebagai akibat dari depresi tropis. 
Namun negara-negara tetangga tak mengalami banjir semacam itu selama minggu ini. Padahal seluruh propinsi di Thailand diterjang banjir. 
Apakah depresi tropis menjadi begitu selektif sehingga menghindarkan Vietnam, Kamboja serta negara tetangga mereka Banglades? 
Padahal, Vietnam jauh lebih rentan terhadap banjir, karena merupakan daratan-daratan rendah, juga berada dekat Teluk Thailand." 

BANJIR MALAYSIA 2010-2011
Banjir di sepanjang pesisir timur Semenanjung Malaysia dimulai pada 31 Desember 2010, yang memburuk di hari berikutnya, Hari Tahun Baru 2011, dengan ketinggian banjir mencapai 15 meter di beberapa daerah. Korban banjir terus bertambah. 
Dilaporkan bahwa banjir disebabkan oleh hujan. Namun, lagi-lagi, seperti banjir di Thailand, kalau banjir semacam itu diakibatkan oleh hujan, maka hujan sepertinya bersikap selektif, karena hanya memilih pesisir dan dararan rendah dengan akses ke laut.
Dungun District Flooded, January 1, 2011: Several houses in Kampung Cacar , Paka in Dungun district were flooded following heavy rainfall overnight. The houses affected are located in a low lying area. Victims were evacuated last night after SungaiKemaman overflowed its banks submerging the kampung in 15m of water. 
http://www.malaysiandigest.com/component/content/article/36-local/14401

More Victims Evacuated As Flood Conditions Worsen In Dungun,  January 1, 2011: Flood conditions in Dungun, Terengganu worsened as the number of flood victims evacuated increased. Two days ago Kemaman was hit by flash floods. 
http://www.malaysiandigest.com/component/content/article/36-local/14415

More Evacuated In Rantau Panjang, January 1, 2011: The number of flood victims evacuated in Rantau Panjang saw a sharp increase compared with this morning, when the total reached 280 people at 4pm. http://www.bernama.com.my/bernama/v5/newsgeneral.php?id=553675
  
Banjir Malaysia 2010-2011 (kiri) dan 
Peta Prediksi Penurunan Ketinggian Pesisir Malaysia/Zona Merah (kanan)

Dua area yang paling parah banjirnya adalah Distrik Dungun dan Rantau Panjang dekat Kotabaru. 

Kotabaru terletak dekat mulut S. Kelantan. Sementara Rantau Panjang di atas sungai ini. Keduanya adalah daratan rendah dengan akses langsung ke laut. Maka air sungai menerjang balik karena didorong oleh air laut yang masuk ke daratan yang telah lebih rendah dari muka laut itu, meluap dan membanjiri bantaran sungai itu. 

--------------------- 
Sumber:
http://www.zetatalk.com/ning/04ja2010.htm