Selasa, 10 Januari 2012

Banjir Indonesia dan Asia Tenggara Feb-April 2011 : Tanda Ambles 24 Meter

Pada 2010 ZetaTalk memprediksi bahwa, selama tahap 7 menuju Pergeseran Kutub, sebagian  wilayah Indonesia akan berkurang ketinggiannya sebanyak 18-24 meter. Berikut adalah peta Zona Merah Ambles Asia Tenggara dan Cina selatan, yaitu wilayah yang telah diprediksi oleh Zeta akan mengalami penurunan sekitar 6 hingga 24 meter. [Baca: Prediksi Penurunan Tanah Indonesia]


credit: zetatalk.com

Pada Jan. 2011, pengamblesan 6 meter telah terjadi di banyak wilayah pesisir Jawa. Menjelang April 2011, sebagian Zona Merah Asia Tenggara yang telah diprediksi akan ambles 24 meter telah mencapai tingkat pengamblesan itu. Banjir semacam ini akan terjadi dari waktu ke waktu, sebagai Efek Dunking pengamblesan Lempeng Sunda, dan meluas sebagaimana prediksi ZetaTalk

Tanda Ambles 24 Meter 
Pada Februari-April 2011, banjir-banjir yang terjadi di Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Malaysia, memiliki signifikansi dalam gejala pengamblesan Lempeng Sunda, karena menandai pengamblesan 24 meter yang telah tercapai di Zona Merah Ambles.  
Indonesia dilanda banjir parah dari Sabang sampai Merauke, sebagaimana didokumentasikan dalam Pole Shift ning. Selama periode itu, banjir-banjir melanda selama beberapa minggu, yang terus meluas, dan tidak/lama surut.
Untuk laporan banjir Indonesia, dan Asia Tenggara, Februari dan April 2011, lihat paling bawah halaman ini, dan, untuk pengamblesan per 14 Apr. 2011, lihat PenSinking as of April 14, 2011 (zetatalk newsletter)
Untuk laporan banjir Indonesia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Maret 2011, lihat
Seperti yang telah sering dijelaskan sebelumnya, banjir-banjir tersebut sesungguhnya terjadi karena daratan , akibat ambles, telah lebih rendah dari muka laut, sehingga air sungai semakin sulit mengalir ke laut yang sering menyebabkan arus balik kuat yang dapat meluap ke bantaran kali. Hujan-hujan lebat dan masalah sampah memperburuk situasi. 

Laporan banjir dari Malaysia menunjukkan bahwa bagian timur Semenanjung Melayu telah terkena dampak pengamblesan yang lebih parah dari pada di pantai barat semenanjung tersebut.
Banjir-banjir yang terjadi hampir selalu terjadi di wilayah yang telah diprediksi akan turun sebanyak 24 meter, terutama di Kalimantan di teritori Malaysia, dan beberapa pulau di timur Kalimantan. 
Para alien Zeta menjelaskan bahwa pengamblesan tersebut merupakan efek dari Lempeng Sunda yang terus ditekan di seluruh sisinya dengan gerakan ke bawah oleh lempeng-lempeng yang berbatasan langsung dengannya, sehingga tertekuk-tekuk seperti akordeon, sehingga disebut Efek Akordeon oleh ZetaTalk.

BANJIR FEBRUARI 2011
Di Jawa, titik-titik banjir (titik biru) telah memenuhi Zona Merah Ambles Jawa, seperti yang ditunjukkan dalam peta di bawah ini.
Titik-Titik Banjir Februari 2011 di Zona Merah Jawa
credit: zetatalk.com

[Zona Merah = wilayah prediksi ZetaTalk akan turun ketinggiannya sebanyak 24 meter 
 Titik-Titik Biru  = wilayah banjir 
 Inzet  kota-kota yang kebanjiran] 
 
Banjir (titik ungu) Jawa dan Indonesia Timur
10 Feb - 23 Feb. 2011 
 
credit: zetatalk.com

Banjir (titik ungu) Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Malaysia, Singapura
10 Feb - 23 Feb. 2011 
 
credit: zetatalk.com

Titik-Titik Banjir (titik biru) Februari 2011 di Zona Merah Malaysia 

Titik-Titik Banjir (titik biru) Februari 2011 
di Zona Merah Kalimantan Barat dan Teritori Malaysia

Titik-Titik Banjir (titik biru) Februari 2011 
 di Zona Merah Sulawesi
 


BANJIR APRIL 2011
1 April 2011 : Flooding Spreads to the Corner of State http://act.eramuslim.com/berita/detail/765/banjir-meluas-ke-penjuru-negeri.htm Widespread flooding to parts of the country. Ciamis, Pandeglang, Demak, Tuban, Gresik, Bojonegoro, Gorontalo, West Nusa Tenggara, Papua, and the last field. Pandeglang floods cause for serious concern. Thousands of homes submerged since last week and almost no meaningful assistance from any party. Worst location in the Village Idaman, District Patiak. Almost the entire population of 450 villages inundated. To reach the site can only be reached by boat as far as 5 km or 1 hour away by boat rowing. In addition to the Surianeun, Idaman and Prime, floods also soak Cimoyan Village (301 households), Babakan Kusik (136 families), Ciawi (270 families), Patiak (126 families), Rahayu (74 families).

JAWA BARAT
April 2011 : Banjir Pandeglang
Salah satu wilayah yang paling terkena dampak penurunan Lempeng Sunda adalah Idaman (22m dpl). Idaman berada di ujung Jawa Barat, dekat Pandeglang. Banjir di sana terjadi berminggu-minggu, meluas, dan tak surut.

April 1, 2011 : Banjir di Pandeglang Belum Surut (liputan6) Banjir di Pandeglang, Provinsi Banten, hingga Jumat (1/4) belum juga surut. Sudah lima hari banjir akibat luapan dua sungai ini, merendam ribuan rumah di tujuh kecamatan di Pandeglang. Tak hanya itu, jalan utama penghubung antarkecamatan juga terendam. Akibatnya warga harus menaiki perahu untuk menjangkau daerah lain. Ini membuat biaya transportasi meningkat drastis. Selain itu banjir juga membuat tiga ribuan hektare sawah terancam mati. Setelah hampir sepekan banjir persediaan air bersih dan makanan yang dimiliki warga makin menipis. Mereka terpaksa harus menampung air hujan untuk minum atau memasak. Masyarakat berharap pemerintah setempat bisa segera menyalurkan bantuan makanan, air bersih, dan obat-obatan

JAWA TIMUR 
Banjir di Rengel (24m dpl), Kanorejo, juga tak surut. Wilayah setinggi 24 meter kebanjiran 15-39 meter, menurut analisa berdasarkan Google Earth. Rengel menerima hantaman arus balik dari Bengawan Solo. Wilayah-wilayah banjir yang diberitakan memiliki ketinggian sama dengan atau lebih dari 24 meter: Kanorejo 39 m, Karangtinoto 29 m, Tambakrejo 13 m, Bulurejo 11 m,  Sawahan 25 m, Maibit 24 m, Ngadirejo 15 m.
3 April 2011: 1.000 Hektar Areal Pertanian di Tuban Masih Terendam (media indonesia) : Meski debit air Sungai Bengawan Solo sudah di bawah siaga,  namun sedikitnya 1.000 hektare (ha) areal pertanian di delapan Desa di kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jatim masih terendam banjir dengan ketinggian air hingga 50 sentimeter (cm). Kondisi ini, membuat ratusan petani di wilayah tersebut mengeluh tanamannya mengalami gagal panen., Soalnya, banjir telah merendam lahannya sekitar sepekan terakhir. Delapan desa yang areal pertaniannya terendam banjir itu meliputi Kanorejo, Karangtinoto, Tambakrejo, Bulurejo, Sawahan, Maibit, Ngadirejo, dan sebagian wilayah Rengel. Banjir itu, setelah meluapnya debit air Bengawan pada pekan lalu hingga pada posisi diatas siaga dua plus. Luberan deras air bengawan dipicu karena sepanjang sekitar 21 kilometer wilayah itu tidak ada tanggul utamanya lebih dari 10 tahun terakhir. Kepala Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Saturi menjelaskan, meski debit air dipermukanan Sungai Bengawan Solo telah berangsur surut. "Hingga saat ini areal pertanian kita masih terendam banjir," ungkapnya, kepada Media Indonesia,  Sabtu (2/4). Diakuinya, tidak semua lahan pertanian itu ada tanamannya. Namun, hanya sebagian yang ditanami padi yang sedang berumur 30 hari. Dan sampai saat ini, belum ada upaya pendataan yang dilakukan pihak Dinas Pertanian setempat . Menurut dia, setelah terendam banjir sekitar sepekan terakhir dipastikan tanamannya mengalami gagal panen. "Kita sudah tidak berharap bisa panen.Padi pasti sudah puso," keluhnya. (YK/OL-2) 
Sudah sejak 20 Feb. 2010, Lamongan (28m dpl) banjir, dan belum juga surut sekarang. Lamongan berada di bawah air hingga ketinggian 24 meter padahal sama sekali tak dekat dengan Bengawan Solo atau sungai lainnya. Ini pengamblesan tanah. Sementara banjir di Gresik, daerah pantai, telah terjadi sejak 13 Maret 2011.
3 April 2011 : Lamongan Flood Victims Clean Water Crisis (metrotvnews) : 
Ribuan korban banjir di lima kecamatan di Lamongan, Jawa Timur, mulai krisis air bersih. Mereka terpaksa menggunakan air banjir untuk kebutuhan sehari-harinya, seperti mandi, mencuci baju dan piring. Warga Desa Sumberejo, Kecamatan Glagah, mengaku hingga Ahad (3/4), belum mendapat bantuan air bersih. Selain air bersih, mereka berharap Pemerintah Kabupaten Lamongan memberikan bantuan makanan. Menurut warga, penyebaran bantuan tidak merata. Banjir luapan Sungai Bengawan Jero merendam lima kecamatan, yakni Kalitengah, Turi, Karangbinangun, Deket dan Glagah. Ketinggian air mencapai 20 sentimeter hingga lebih dari 0,5 meter. Banjir telah berlangsung selama dua pekan.
SUMATERA
Medan banjir, dalam proses pengamblesan tanahnya pada 21 Feb. 2011. Wilayahnya memiliki akses langsung ke laut, dengan daratan-daratan rendah di sepanjang pantainya. Banjir di Medan juga dilaporkan bahkan ketika tak hujan.
1 April 2011: Medan (26 meter dpl) kembali banjir. Sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, banjirnya yang luar biasa tak mungkin terlewatkan media massa. Banjir juga merayap ke wilayah Bandara Polonia, berketinggian 30 meter dpl.
Jalan-Jalan Utama Kota Medan Terendam
April 01, 2011 (kompas) : Jalan-jalan utama di Kota Medan terendam akibat meluasnya banjir yang terjadi di Kota Medan. Jalan Mansyur, misalnya, terendam hingga sepinggang orang dewasa. Akibatnya, kemacetan terjadi di banyak titik. Jalan Sailendra, Jalan Sriwijaya, dan Jalan Abdullah Lubis juga mengalami hal yang sama. ”Tadi pagi cuma setinggi mata kaki, sekarang sudah sepinggang,” tutur seorang gadis penunggu konter ponsel di Jalan Mansyur, Jumat (1/4/2011). Di Jalan Mansyur, puluhan kendaraan, terutama roda dua, mogok. Sejumlah orang melaporkan tinggi air di Jalan Mansyur di depan Universitas Sumatera Utara (USU) sudah mencapai dada orang dewasa. 
 
1 April 2011 : Banjir di Medan Setinggi Atap (kompas)Sejumlah rumah warga di Kota Medan, Jumat (1/4/2011), terendam hingga mencapai bagian atap. Musibah banjir tersebut diawali turunnya hujan pada Kamis sore hingga malam hari. Salah satu lokasi yang banjirnya hingga mencapai hingga atap rumah itu terlihat di Gang Alfajar Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun. Siti (19), salah seorang warga Gang Alfajar Kelurahan Sei Mati mengatakan, banjir di daerah itu mulai terjadi Jumat dinihari sejak pukul 02.00 WIB. Namun hingga pukul 09.00 WIB, genangan air tersebut masih tinggi meski secara umum ketinggian air mulai turun. Pantauan di Gang Alfajar Kelurahan Sei Mati, terlihat sejumlah warga menyelamatkan harta benda sambil mengarungi air yang mencapai batas leher. Genangan air yang cukup tinggi juga terjadi di Jalan TB Simatupang Gang Swadaya, Kecamatan Medan Sunggal yang mencapai atas jendela hingga atap rumah. Menurut Marzuki (36), warga Jalan TB Simatupang, Medan Sunggal, genangan air di Gang Swadaya yang mencapai jendela hingga atap rumah itu disebabkan daerah tersebut berada di bagian bawah dan berdekatan langsung dengan sungai. 

PAPUA NUGINI 
  • 1 April 2011 : Banjir Bandang Papua, 13 Orang Meninggal (kompas) : Sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Paniai, Papua. Banjir dilaporkan melanda Distrik Ekadide dan Distrik Agadide Paniai Timur setelah hujan deras pada Kamis (31/3/2011). Demikian disampaikan Kepala Informasi dan Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat (1/4/2011). ”Kejadiannya kemarin. Sekarang warga di dua distrik itu mengungsi di tempat tinggi,” katanya. Berdasarkan data di BNPB, jumlah penduduk di dua distrik tersebut sebanyak 34.000 jiwa. ”'Kami masih terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat,” kata Sutopo. 
 Banjir Bandang Papua

SULAWESI
Banjir bandang dan banjir rob juga terjadi di banyak wilayah Sulawesi sepanjang tahun 2011, dari Januari hingga Desember. 
  • Jalur Trans Sulawesi di Lutim Terendam Banjir, 28 April 2011 (luwuraya)Hujan deras yang mengguyur sejumlah daerah di tana Luwu dalam sepekan terkahir, membuat bencana banjir dan longsor mengancam sejumlah wilayah di daerah itu. Seperti yang terlihat di Desa Lanopi, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, sejumlah rumah milik warga digenangi banjir akibat hujan deras yang terjadi sejak sore tadi, kamis (28/4/11). Bahkan, sesuai laporan warga yang tinggal di desa tersebut, banjir saat ini telah menggenangi ruas jalan trans Sulawesi sehingga menyebabkan kemacetan panjang sekitar dua jam. Cicik Muhammad Nur, anggota KPU Lutim yang juga merupakan warga Burau mengungkapkan banjir mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 20.00 Wita. ...Sesuai data luwuraya.com, bencana banjir sudah melanda sejumlah daerah di Tana Luwu, seperti yang terjadi di Kabupaten Luwu dimana banjir bandang telah merendam empat kecamatan yang menyebabkan kerugian mencapai Rp2 miliar. 
KALIMANTAN 
  • 9 April 2011 : Banjir Satu Meter, Jalan Trans Kalimantan Timur Macet Parah (tempo interaktif) : Hujan lebat yang melanda Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (9/4), mengakibatkan banjir di sejumlah kawasan pemukiman. Banjir juga merendam jalan penghubung Samarinda - Bontang atau trans Kalimantan Timur wilayah utara dengan kedalaman hingga satu meter. Akibat banjir, lalu lintas di Jalan DI Panjaitan hingga Jalan Poros Samarinda - Bontang tak bisa dilalui. Kemacetan tak terhindarkan. "Gak bisa dilalui, banjirnya dalam sampai perut," kata Dirman, warga Jalan DI Panjaitan. Berdasarkan pantauan Tempo, kemacetan terparah terjadi di simpang tiga, Jalan DI Panjaitan - Jalan PM Noor - Jalan Poros Samarinda-Bontang. Sepanjang jalan poros, banyak kendaraan yang macet, karena mesin kendaraan mati terendam. Kesempatan ini digunakan warga untuk mencari keuntungan dari upah mendorong ke tempat lebih tinggi. Tak hanya jalan, pemukiman warga di Samarinda juga turut terendam banjir. Mulai dari Kecamatan Samarinda Utara hingga Samarinda Ulu. Hujan lebat yang melanda Samarinda hari ini terjadi selama dua jam sejak sekitar pukul 07.00 WITA. 
 Wilayah Banjir Kab. Kutai Timur April 2011
 Sumber: geospasial

BANJIR INDONESIA PER FEB. 2011
Banjir Bima, NTB, February 15, 2011
http://medianusantara-mn.blogspot.com/2011/02/15-kelurahan-di-kota-bima-terendam.html
Banjir Pati, February 12, 2011
http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/02/12/122343/Sudah-Sepekan-Pati-Terendam
Banjir Surabaya bagian barat, Feb 11, 2011
http://lazismusurabaya.blogspot.com/2011/02/lazismu-serahkan-bantuan-untuk-korban.html
Banjir Glagah, Lamongan, Jatim, February 15,2011
http://berita.liputan6.com/daerah/201102/320505/Banjir_Kembali_Rendam_Kecamatan_Glagah
Banjir Cirebon Tuntut Perhatian Pemerintah Indonesia, February 16, 2011
http://berita.liputan6.com/daerah/201102/320668/Korban_Banjir_Tuntut_Perhatian_Pemerintah
Banjir Rob Masih Melanda Pekalongan Utara, February 18, 2011
http://www.radiokotabatik.co.cc/2011/02/rob-dan-banjir-masih-menggenangi.html
Banjir Lamongan, February 20,2011
http://liputan86.blogspot.com/2011/02/persiapan-try-out-terganggu-banjir.html
Banjir Sikka, NTT, February 23, 2011
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/23/205380/129/101/-Banjir-Rob-Rendam
Banjir Aceh Utara, February 15, 2011
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/15/203371/126/101/Banjir-Rendam-Ratusan
Banjir Lampung, February 16, 2011
http://www.tribunnews.com/2011/02/16/ratusan-kendaraan-terjebak-banjir-di-jalan-ke-bandarlampung
Gelombang Pasang Laut Selat Malaka, 22 February 2011
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=176386:
Banjir Dumai, Riau, February 21, 2011
http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/02/21/122912/Warga-Rimba
Banjir Medan, February 2011
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&
Banjir Jambi, February 23, 2011 (Indonesia Mendahara: Floods Caused by Overflow of Seawater) http://www.jambi-independent.co.id/jio/index.php?
Lebong Floods, February 23, 2011
http://www.bipnewsroom.info/index.php?_language=Indonesia
Banjir Bone, February 13, 2011
http://www.metrotvnews.com/read/newscatvideo/nusantara/2011/02/13/122410/
Banjir Gorontalo, February 16, 2011
http://berita.liputan6.com/daerah/201102/320507/Hujan_Lebat__Kota_Gorontalo_Tergenang
Banjir Gorontalo, February 17, 2011
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/17/203877/128/101/Banjir-di-Gorontalo-Meluas
Banjir Bandang Gorontalo, February 17, 2011
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/02/203923/128/101/
Banjir Gorontalo dan Pekalongan Utara, February 18, 2011
http://www.bipnewsroom.info/index.php?&newsid=72072&_link=loadnews.php
Banjir Mamuju February 20, 2011
http://berita.liputan6.com/daerah/201102/321149/Kota_Mamuju_Terancam_Banjir_Rob
Banjir Manado, February 21, 2011
http://www.tribunnews.com/2011/02/21/banjir-dan-longsor-kembali-terjang-manado
Banjir Manado, February 23, 2011
http://www.indosiar.com/fokus/89589/ribuan-rumah-terendam-air

BANJIR  MALAYSIA PER FEB. 2011 

BANJIR SINGAPURA PER FEB. 2011 
Singapore: High tides up to 3.3m expected, February 18, 2011 http://www.todayonline.com/Singapore/EDC110218-0000428/High-tides
Weekend flash flood warning
19/2/2011 3.3m 1131hrs
20/2/2011 3.3m 1216hrs
21/2/2011 3.3m 1305hrs
High tides of at least 3.3 metres are expected from Feb 19 to 21, according to the PUB. Heavy afternoon showers with thunder can be expected in the next few days. During this period, heavy rain coinciding with high tides could lead to localised flash floods, especially in low-lying areas such as Lorong Buangkok, Jalan Seaview, Meyer Road, Changi Lorong 101 to Lorong 106 and Everitt Road North.

BANJIR FILIPINA PER FEB. 2011
Banjir rekor yang pernah ada dalam sejarah.

BANJIR VIETNAM PER FEB. 2011 
Sumber:
The ZetaTalk Newsletter, Issue 230, Sunday February 27, 2011
The ZetaTalk Newsletter, Issue 236, Sunday April 10, 2011
Indonesia: Flooding Spreads to the corner of State/Medan Update/Extensive flooding
http://poleshift.ning.com/profiles/blogs/7-of-10-sinking-real-time-satellite-image-in-indonesia-thailand