Jumat, 03 Agustus 2012

Update Banjir : Okt.-Des 2011


Update Tahap 7 Menuju Pergeseran Kutub (Tahap 10)
 

2 Des. 2011: Banjir  Bandung Akibat Luapan S. Ampera
Media Indonesia: Lagi, Banjir Landa Bandung.  Hujan lebat yang melanda beberapa wilayah Jawa Barat mengakibatkan banjir di Kecamatan Lembang, Bandung Barat dan Baleendah, Kabupaten Bandung. Ratusan rumah terandam dengan ketinggian di atas 40 centimeter, Jumat (2/12). Di Kampung Ampera, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Ampera, masih menggenangi wilayah tersebut, terutama di RT 03 RW 06. Banjir yang melanda 4 RT tersebut sudah terjadi sejak Rabu (30/11). Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sebagian warga masih mengungsi ke sejumlah lokasi aman, termasuk ke beberapa desa tetangga. "Saat ketinggian air masih di atas 1 meter jumlah warga yang mengungsi lebih dari 150 orang. jumlah warga di tiga RT yang masih bertahan di tempat pengungsian kurang dari 50 orang," ujar Oding Syamsudin,55, warga Kampung Ampera. Diperoleh keterangan warga sudah mulai panik saat beberapa selokan di lingkungan warga tiba-tiba meluap. Kepanikan kian menjadi, setelah mengetahui volume air di Sungai Ampera sudah di atas rata-rata. Saluran air di beberapa selokan selebar terhambat rumpun bambu, dan sampah yang terbawa lonsor dari bukit Gunung Putri.

2 Des. 2011: Banjir Jakarta Timur Akibat Luapan kali Cipinang dan kali Baru
Kompas: Ratusan Rumah Tergenang Banjir Kiriman. Ratusan rumah warga di Jakarta Timur Kamis malam terendam banjir dengan ketinggian 50 hingga 150 centimeter dan warga terpaksa dievakuasi. Banjir juga mengenangi sejumlah ruas jalan utama di wilayah ini. Selain akibat guyuran hujan, banjir juga terjadi akibat meluapnya kali Cipinang dan kali Baru yang tak mampu menampung air kiriman dari wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat. Banjir setinggi 1,5 meter yang merendam ratusan rumah warga di wilayah Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur membuat warga terpaksa dievakuasi ke lokasi yang aman. ....banjir juga merendam pemukiman warga serta sejumlah jalan utama dikawasan Cililitan Kramatjati. ....dengan ketinggian rata-rata 50 centimeter. 

2 Des. 2011: Banjir Kramat Jati, Jakarta Timur
Kompas: Banjir Mulai Genangi Kampung Kramat Jati. Genangan air di kampung Hek, Kramatjati, Jakarta Timur, semakin tinggi. Saat ini, sekitar pukul 12.00, ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Saat ini, sekitar pukul 12.00, ketinggian air mencapai 30 sentimeter. ...Sementara itu, banjir juga mulai menggenangi Kampung Pulo di Pondok Labu, Jakarta Selatan.

8 Juli 2011: Tanggul Raksasa di Laut Jawa, Antisipasi Jakarta Tenggelam 2030
Vivanews: Tanggul Raksasa Jakarta 50 Kali Luas Monas. Tanggul raksasa dibangun mengantisipasi Jakarta tenggelam pada 2030. Berdasarkan hasil studi Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS), Jakarta diperkirakan akan mengalami penurunan muka tanah (land subsidence) dan peningkatan air laut yang signifikan pada 50-100 tahun ke depan. Bahkan, ramalan Jakarta akan tenggelam pada 2030 diyakini dapat terjadi. Studi itu menyatakan Jakarta membutuhkan suatu sistem polder yang disempurnakan untuk menangani penurunan muka tanah. Rencana ini menurut Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo akan dituangkan dalam masterplan Giant Sea Wall, atau tanggul laut raksasa.

25 Nov. 2011: Banjir di Jalan Protokol Cilegon, Jawa Barat
Berita Antaranews: Jalan Protokol di Cilegon Tergenang Banjir. Jalan protokol yang ada di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Jumat, tergenang air menyusul turunnya hujan cukup deras selama tiga jam di daerah itu. Pantauan di lapangan menunjukkan, hujan yang turun sejak pukul 11.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB, menimbulkan genangan air di sejumlah jalan protokol di daerah itu. Jalan yang tergenang, di antaranya di wilayah Cibeber, Depan Hotel Sukma, depan Sucofindo, depan Polres Cilegon, samping Pusdiklat PT Krakatau Steel. Akibat genangan air yang hingga pukul 17.30 WIB masih terjadi itu, membuat jalan protokol macet total, dan membuat kendaraan mogok secara mendadak.

25 Nov. 2011: Banjir Bandang Luapan S. Kampar Sapu Dua Desa di Kampar, Riau
Berita Antaranews: Puluhan Rumah Tersapu Banjir di Kampar. Puluhan rumah yang berada di dua desa terparah dilanda banjir bandang yakni Desa Aur Kuning dan Batu Sangkar, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, hanyut tersapu luapan air sungai Kampar. ....banjir bandang yang muncul setiap musim penghujan itu juga telah menyebabkan ribuan hektare lahan perkebunan warga di Kecamatan Kampar Kiri habis terendam. 

25 Nov. 2011: Waduk Akan Dibangun di Markas Marinir Pondok Labu, Jakarta Selatan
Berita Vivanews: DKI Bangun Waduk di Markas Marinir. Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, akan membangun dua waduk di sekitar Kampung Pulo dan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Satu waduk rencananya akan dibuat di belakang Markas Marinir, Cilandak, sedangkan satu waduk lainnya dibangun di sekitar Markas Brigif, Ciganjur, Jakarta Selatan. Kepala Bidang Tata Air Dinas PU DKI Jakarta, Tarjuki, mengatakan pembuatan waduk ini untuk menyelesaikan masalah banjir yang melanda warga di kawasan Pondok Labu secara menyeluruh, tanpa harus menimbulkan dampak baru. "Penanganan masalah banjir ini jangan seperti orang yang sedang menekan balon, ditekan di satu titik, tapi menggelembung di tempat lain, tapi harus diselesaikan secara tuntas tanpa ada efek atau dampak lain yang timbul," ujar Tarjuki di Jakarta, Jumat 25 November 2011. 


25 Nov. 2011: Air pasang (luapan Sungai Kapuas) di musim hujan bisa terjadi kapan saja di Pontianak.
Berita Harian Equator: Kalimantan Barat:
Kembali ke Rumah Panggung. Walikota Pontianak H Sutarmidji mengimbau masyarakat kembali membuat rumah panggung. Tujuannya, agar tidak mudah terendam air. Karena air pasang ataupun luapan air Sungai Kapuas di musim hujan, bisa terjadi kapan saja.

23 Nov. 2011: Hujan dan banjir merendam Kec. Belawan, Medan
Berita Media Indonesia: Banjir Rendam Ribuan Rumah di Belawan. Hujan yang mengguyur sebagian besar Kota Medan dan sekitarnya, Rabu (23/11), mengakibatkan sedikitnya 2.000 unit rumah warga di Kecamatan Medan Belawan digenangi air banjir. ...Di beberapa titik, lanjut dia, ketinggian air di dua kelurahan itu mencapai 30 sentimeter. Dia mengakui, kawasan permukiman penduduk yang terendam banjir itu umumnya nyaris tidak memiliki sarana drainase atau parit yang memadai. Sebagian besar kondisi drainase di Kelurahan Belawan I dan Belawan II sejak satu tahun terakhir ini semakin dangkal akibat disesaki sampah.

23 Nov. 2011: Danau buatan 400 hektar Untuk Banjir Rancaekek, Bandung (Jawa Barat)  
Berita Media Indonesia: Danau Buatan Jalan Keluar Bagi Rancaekek. Upaya mencegah banjir di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, DPRD setempat berencana membangun danau buatan seluas 400 hektare. ...menampung ribuan kubik air yang biasa membanjiri Rancekek dan sekitarnya. Terutama yang meluap dari Sungai Cikeruh, Cimande dan Cikijing. Bahkan, danau tersebut mampu mengurangi beban Citarum,"...Tak hanya itu, danau itu pun bisa dimanfaatkan oleh petani ketika musim kemarau tiba serta dapat dimanfaatkan untuk olahraga dan pariwisata. Sedangkan upaya untuk pembebasan lahannya, dirinya berpendapat bisa dilakukan dengan melibatkan para pengusaha yang ada di Rancaekek.

23 Nov. 2011: Banjir dan Hujan Lagi di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, akibat luapan S. Batang Jalamu
Berita Media Indonesia: 150 Rumah Terendam Banjir di Pesisir Selatan. Hujan yang disertai banjir kembali melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), dengan ketinggian air setinggi dada orang dewasa, Selasa (22/11) malam. ....banjir merendam tiga kampung di Kecamatan Batangkapas akibat luapan Sungai Batang Jalamu.

23 Nov. 2011: Banjir 2 hari terakhir dari luapan Sungai Dumai, Pekanbaru, Riau (Sumatera Selatan)  menggenangi ratusan rumah warga
Berita Media Indonesia: Ratusan Rumah Terendam Banjir. Sedikitnya 235 rumah di Kota Dumai, Pekanbaru, Riau, terendam banjir sejak dua hari terakhir. Banjir setinggi 80 cm terjadi akibat Sungai Dumai meluap. 

23 Nov. 2011: Banjir Nyaris Setiap Hari di Kec. Cimahi Selatan
Berita Galamedia: Warga Ancam Tutup Drainase. Warga RW 02 Kel. Melong, Kec. Cimahi Selatan mengancam akan menutup semua saluran air yang melintas di wilayahnya. Ancaman tersebut dilontarkan warga karena mereka sudah kesal banjir kiriman nyaris datang setiap hari.

22 Nov. 2011: Banjir Rob di Semarang Akibat Tanah Turun
Berita Kompas: Tanah Semarang Utara Turun
Banjir karena rob (pasang air laut), diperkirakan akan terus melanda Kota Semarang bagian utara. Salah satu penyebabnya, tanah di kawasan itu terus turun.

22 Nov. 2011: Banjir Rob Lagi di Pesisir Selatan Sumatera, Sedada Orang Dewasa
Berita Kompas: Banjir Kembali Landa Pesisir Selatan. Banjir kembali melanda Kecamatan Batangkapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dengan ketinggian air sedada orang dewasa, Selasa (22/11/2011).

22 nov. 2011: Banjir di Pondok Labu, Jakarta, Sejak Maret 2011, Akibat Kali Krukut Meluap
Berita Kompas: Kampung Pulo Seperti Rumah Terapung
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Syafrudin N. Simelu menegaskan pemerintah bertugas menjamin dan melindungi hak hidup warga, termasuk bebasnya pemukiman warga dari ancaman banjir. "Bukan hanya segera, ini kewajiban pemerintah, terutama Gubernur (DKI Jakarta) untuk membereskan banjir," kata Syafrudin saat meninjau lokasi banjir di Kampung Pulo, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (22/11/2011). Ia meminta Pemprov DKI Jakarta tidak lagi menunda-nunda upaya penanganan banjir di Kampung Pulo yang sudah berlangsung sejak Maret 2011. "Ini sudah seperti rumah terapung. Kondisi ini sangat memprihatinkan," kata Syafruddin di hadapan warga. Usai mengelilingi kawasan banjir tersebut, ia mengungkapkan, kondisi kesehatan warga sangat tidak terjamin dengan lingkungan yang selalu tergenang serta dipenuhi lumpur dan sampah.

22 Nov. 2011: Banjir di Sebagian Padang, Sumatera Selatan
Antaranews: Hujan, Sebagian Padang Banjir. Hujan lebat yang mengguyur kota Padang lebih dari satu jam pada Selasa sore mengakibatkan sejumlah jalanan di kota tersebut tergenang air. Berdasarkan pemantauan ANTARA, hujan disertai petir yang terjadi sejak pukul 16.00 WIB langsung membuat sejumlah titik digenangi air mencapai ketinggian 10-60 sentimeter. Beberapa ruas jalan yang tergenang air antara lain Jalan AR Hakim, Jalan Kampung Nias, dan Jalan Niaga. Bahkan air memasuki sejumlah toko di kawasan pecinaan kota Padang.

22 nov. 2011: Banjir 1-2 Meter Sejak 18 Nov. di Kalimantan Barat Banjir Akibat Luapan Sungai
Berita Vivanews: Banjir Kembali Landa Wilayah Kalbar
Hampir di seluruh wilayah Indonesia mengalami cuaca ekstrem. Sejumlah bencana alam akibat kondisi cuaca yang tidak menentu ini pun  juga terjadi. Sejumlah desa di Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak, Kalimantan Barat terendam banjir akibat curah hujan cukup tinggi dan luapan air sungai di daerah tersebut.

22 Nov. 2011: Rawan Banjir di Bantaran Sungai di Sampit, Kalimantang Tengah
Berita Tribunkalteng: 73 Desa di Kotim Rawan Banjir. Puluhan desa yang rawan terendam banjir tersebut merupakan daerah langganan banjir dan terjadi setiap tahun dengan ketinggian air yang berbeda-beda.

21 Nov. 2011: Banjir Sudah 9 Bulan, Warga Pondok Labu Demo di  Komnas HAM
Berita Liputan6: Warga Pondok Labu Demo di  Komnas HAM. Puluhan korban banjir di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (21/11), berdemo di depan kantor Komisi Nasional Hak Azasi Manusia. Dengan membawa sejumlah spanduk, dan menggunakan sepatu booth, aksi yang didominasi kaum perempuan dan anak-anak ini, mendesak Komnas HAM turun ke Pondok Labu menyelidiki dugaan pelanggaran HAM terkait banjir yang menggenangi rumah mereka hampir sembilan bulan.

21 Nov. 2011:  Banjir Kembali Melumpuhkan Jl. Sayati, Bandung
Berita Media Indonesia: Jalan Sayati Kembali Lumpuh Akibat Banjir. Akibat diguyur hujan selama tujuh jam, Jalan Kopo Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kembali lumpuh, Senin (21/11). Pasalnya, jalan menuju ibu kota Kabupaten Bandung, Soreang, dan sebaliknya tergenang banjir setinggi 50 sentimeter. Akibatnya, sejumlah kendaraan memilih berhenti menunggu air surut. Meski begitu, tidak sedikit pula pengendara roda dua dan empat memaksakan menerjang jalan yang tergenang sepanjang 10 meter itu, sehingga mogok di tengah banjir karena mesinnya terendam. Air berwarna hitam pekat dan bau menyengat disertai sampah plastik itu meluap ke jalan lantaran drainase di wilayah itu tidak mampu menampung air hujan.

20 Nov. 2011: Banjir Luapan Sungai Barumun (Padang Lawas Utara) merendam jalur lintas Sumatra Utara hingga satu kilometer.
Berita Liputan6: Banjir Rendam Jalur Lintas Sumut. Luapan Sungai Barumun di Padang Lawas Utara, Sumatra Utara, merendam jalur lintas Sumatra Utara hingga satu kilometer. Akibatnya, jalan menuju Sumatra Barat dan Bengkulu tertutup air, Ahad (20/11). Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, sehingga sepeda motor yang nekat melintasinya akan mogok. Untuk menyeberangi kawasan itu, warga harus menggunakan jasa penyeberangan, seperti perahu dan rakit. Selain jumlahnya terbatas, hal ini membuat pengeluaran warga bertambah.


19 Nov. 2011: Banjir, Debit Air Kali Cikumpa Lewat Ambang Batas, Depok, Jawa Barat
Berita Liputan6: Tiga Perumahan di Depok Terendam Banjir. Hujan deras yang sepanjang Jumat (18/11) malam, membuat tiga perumahan di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, terendam banjir. Ketiga perumahan terendam banjir karena debit air Kali Cikumpa sudah melampaui ambang batas hingga meluber ke jalan dan permukiman. Tiga perumahan yang terendam adalah Pondok Sukmajaya Permai, Mutiara Depok, dan Griya Lembah Depok. Wilayah ini dikepung banjir sejak pukul 19.00 WIB. Tak hanya perumahan, akibatnya sejumlah kendaraan turut terendam dan kesulitan melintas bahkan sepeda motor banyak yang mogok.

19 Nov. 2011: Banjir Selalu di Jl. Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat
Berita Liputan6: Selalu Tergenang Warga Mancing di Jalan Raya. Jalan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (18/11) siang, berubah menjadi areal pemancingan. Sejumlah warga sengaja melepas lele untuk kemudian dipancing bersama-sama. Warga kesal pemerintah DKI tidak juga memperbaiki jalan yang selalu tergenang sekalipun tak turun hujan. Tidak puas hanya memancing, warga berebut mencari ikan lele. Warga mengaku berulang kali melaporkan jalan yang rusak. Namun hingga kini belum diperbaiki. Padahal kondisi jalan yang jelek menghambat aktivitas ekonomi warga. Jalan yang tergenang juga mengganggu transaksi perdagangan di sepanjang ruas jalan tersebut.

18 Nov. 2011: Banjir Luapan Anak Sungai Banjir Kanal Barat, Semarang, Jawa Tengah
Berita Liputan6: Ratusan Rumah di Semarang Terendam. Hujan lebat yang terus mengguyur Semarang, Jawa Tengah, mengakibatkan ratusan rumah di Semarang Utara terendam, Jumat (18/11). Banjir paling parah terjadi di Kelurahan Dadap Sari dan Purwosari. Di daerah itu ketinggian air mencapai setengah hingga satu meter. Banjir juga sempat merendam kendaraan yang tidak sempat diselamatkan. Diduga banjir terjadi akibat meluapnya anak sungai Banjir Kanal Barat. Tak hanya itu, kondisi tersebut diperparah karena kawasan perumahan ini berada di daerah yang rendah dengan gorong-gorong dan saluran air yang tidak berfungsi. Selain menggenangi rumah warga, banjir juga melanda Jalan Imam Bonjol, Petek, Pemuda, dan Agus Salim. Tahun silam lima warga tewas akibat terseret banjir yang melanda kawasan Mangkang, Semarang Barat.

18 Nov. 2011: Banjir Luapan Anak Sungai Jl. Kopo, Jl. Sayati, Bandung (Jawa Barat)
Berita Antaranews: Hujang Guyur Bandung, Jalan Sayati Lumpuh. Jalan Pasar Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, lumpuh karena digenangi banjir setinggi 50 cm setelah hujan mengguyur selama kurang lebih tiga jam. Banjir akibat meluapnya anak sungai di Jalan Kopo Sayati itu menyebabkan kendaraan dari arah Kota Bandung menuju Soreang dan Ciwidey kesulitan melintasi jalan itu, begitu pula kendaraan dari arah sebaliknya.

18 Nov. 2011: Banjir Lagi di Kota Nopan, Mandailing Natal (Sumatera Utara)
Berita Liputan6: Puluhan Rumah di Mandailing Natal Terendam Banjir. Banjir kembali melanda Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, tepatnya di Kota Nopan, Jumat (18/11). Di daerah itu, puluhan rumah warga terendam setelah anak sungai Batang Gadis meluap akibat tanggulnya jebol. Alhasil wilayah Singengu terendam air bercampur lumpur. Tak hanya membawa lumpur, banjir juga membuat sebagian bangunan berikut harta benda milik warga rusak. Kendati sudah surut, warga mengaku khawatir terjadi banjir susulan karena hujan masih terus mengguyur. Banjir juga menyapu sawah warga dan merusak tanaman padi. Selain itu, banjir juga membuat pondasi jembatan Jalan Lintas Sumatra di Singengu retak. Banjir sudah lima kali menerjang Mandailing Natal dan merendam lima kecamatan yaitu Siabu, Kota Nopan, Panyabungan Kota, Kecamatan Natal, dan Muara Batang Gadis. 

16 Nov. 2011: Banjir Bah Dahsyat Luapan Sungai Mbuwu di Donggala, Sulawesi Tengah
Berita SasakMall: Dahsyatnya Banjir Donggala Terekam Kamera. Seorang warga Desa Mbuwu di Donggala, Sulawesi Tengah, sempat mengabadikan detik-detik saat desa tersebut dihantam air bah dengan menggunakan kamera telepon seluler. Dalam video tersebut terlihat jelas bagaimana desa yang berada di kaki gunung itu dihantam banjir, Jumat (14/10). Terlihat jelas bagaimana air bah mengalir deras dan menghantam rumah-rumah warga. Bahkan, dalam video ini juga terlihat beberapa warga yang panik setelah desa tersebut mulai dialiri air bah. Kepanikan ini terjadi karena warga khawatir setelah rumah-rumah di desa itu mulai hanyut terbawa air. Banjir sendiri datang secara tiba-tiba sekitar pukul 16.00 waktu setempat, setelah sekitar tiga jam sebelumnya diguyur hujan. Sungai Mbuwu di wilayah tersebut akhirnya meluap dan menyapu rumah penduduk. Ratusan rumah penduduk di desa itu rusak berat. Delapan lainnya rata dengan tanah. Selain itu, fasilitas umum berupa satu unit puskesmas, tiga rumah ibadah, dan pasar juga terendam banjir. 

1 November 2011: Banjir Merendam Jalanan Protokol Pontianak, Kalimantan Barat 
Berita Tribunpontianak: Jalan Protokol Pontianak Tergenang. Beberapa kawasan jalan protokol di Pontianak kembali tergenang akibat air pasang dan limpahan air hujan, Selasa (01/11/2011). Jalan Gajah Mada misalnya, genangan air mengharuskan pengendara memperlambat kendaraannya. Kondisi ini juga terjadi di Jl Veteran, Tanjung Raya I dan II hingga beberapa ruas jalan lainnya.

26 Oktober 2011: Singkawang, Kalimantan Barat Berada di Bawah Permukaan Air Laut
Berita Tribunpontianak: Singkawang Rawan Bencana Banjir. Wakil Wali Kota Singkawang, Edy R Yacoub,  menyatakan bahwa daratan Kota Singkawang posisinya berada di bawah permukaan air laut. Dengan kondisi seperti itu, kata Edy, Singkawang merupakan daerah yang rawan banjir. "Yang bisa kita lakukan hanyalah membuat air itu tidak tergenang," kata Wawako ditemui Rabu (26/10/2011). Mengantisipasi kemungkinan tersebut, Wawako berharap dapat menambah saluran dan menjaganya tetap berfungsi. "Saya mengimbau masyarakat tidak membuang sampah di drainase, karena dapat menyumbat jalannya air," ujarnya.