Terjemahan bebas Japan Disaster, The ZetaTalk Newsletter Issue 233, Sunday March 20, 2011
Di titik tekanan bagi Pasifik yang mengompresi, Jepang yang
ditunggangi gempa-gempa bumi diberi pukulan yang merusak pada 11 Maret
2011
dengan sebuah gempa di laut lepas North Island (dekat Tokyo), yang kini
diperkirakan, bahkan oleh USGS yang konservatif itu, sebagai sebuah
gempa berkekuatan 9.0.
Gempa itu diikuti oleh gempa susulan yang tak
terhitung banyaknya. Ini dianggap gempa bumi terkuat yang pernah
dialami Jepang, setidaknya sejak pencatatan dimulai.
- Mw 9.0 Off the Pacific coast of Tohoku Earthquake, Japan http://www.emsc-csem.org/Page/?id=196 On March 11th, 2011, an earthquake of magnitude Mw 9.0 occurred off the coast of Honshu Island, Japan, at
14:46 local time (05:46 UTC.) It has been followed by a series of powerful aftershocks, with 31 earthquakes of
magnitude larger than 6 in 3 days. The earthquake epicenter is located approximately 100 km off Miyagi at a
depth of 22km. It was widely felt as far as Tokyo, about 400 km away. A tsunami wave was generated in the
Pacific, with wave heights reported at more than 4 m high. Reports from Sendai harbour, Japan, due west of
the epicenter, indicate a wave height reaching 10 m high. This is the largest earthquake ever recorded in
Japan, and is among the 5 largest earthquakes recorded worlwide.
Gempa ini terjadi di jari Lempeng Amerika Utara yang anjlok untuk
menahan
North Island di Jepang.
Para alien Zeta telah menyatakan bahwa
jari ini tidak akan patah, meskipun ada tekanan yang intens dari
pengompresian Pasifik. Yang terjadi malahan subduksi ke bawah jari ini
oleh Lempeng Pasifik.
Meskipun gempa ini dahsyat, menurut para alien
Zeta, ini hanya gempa kebetulan di antara hal-hal, dan bukan
serangkaian gempa besar yang telah diprediksi untuk Jepang selama
skenario-skenario Tahap 7 dari 10 tahap (menuju Jam Pergeseran Kutub (Tahap 10)).
ZetaTalk Description 3/19/2011:
"Lempeng-lempeng tektonik melibatkan berbagai drama di
perbatasan-perbatasan lempeng - perbatasan-perbatasan yang tabrakan
atau subduksi, perbatasan-perbatasan yang slip-slide,
perbatasan-perbatasan zona peregangan.
Kalau perbatasan-perbatasan
lempeng berbenturan, dengan satu lempeng mendorong (menolakkan) lempeng
lain, maka ini paling sering membuat salah satu lempengnya menaiki atau
terdorong ke bawah lempeng satunya.
Tabrakan-tabrakan perbatasan
semacam itu selalu diiringi gempa-gempa masif dengan kisaran kekuatan
8-10.
Jepang, Andes, dan Pantai Barat benua Amerika Utara, dan Himalaya
adalah contoh-contoh tabrakan-tabrakan perbatasan semacam itu.
Selama
tabrakan-tabrakan semacam itu, akan ada sebuah titik dimana tekanannya
paling besar, dan itu akan menjadi titik dimana sebuah gempa akan
terjadi.
Pasifik sekarang ini sedang mengompresi, beriringan dengan Atlantik
yang melebar, yang semua ini disebabkan oleh gerakan tersentak-sentak
kesana-kemari yang dialami Bumi selama keterhuyungan Bumi sehari-hari
yang diakibatkan oleh tarikan/dorongan magnetik Planet X.
Posisi Bulan dan tarikan gravitasi yang dihasilkannya memiliki
pengaruh yang sangat kecil dalam masalah ini.
Bagian-bagian Lempeng
Pasifik itu sendiri sedang mengompresi, seluruhnya di sepanjang rantai
kepulauan yang membentuk Kep. Hawaii dan terus turun hingga Kep.
Society.
Penyesuaian-penyesuaian ini pada utamanya senyap, bagi
manusia, yang tidak memiliki seismograf-seismograf yang berada di dasar
laut yang dalam, tapi dapatsesekali terdeteksi oleh buoy-buoy laut yang menunjukkan air laut yang terlontar dari satu ujung Pasifik ke ujung lainnya.
Lempeng Filipina sedang terjungkit, anjlok ke bawah Kep. Filipina
dan agak mengangkat ujung satunya lagi, yang berada di Kep. Mariana.
Lempeng Mariana juga sedang terjungkit dan anjlok ke bawah Kep.
Mariana.
Dengan demikian, tekanan dari Pasifik tengah sedang dipulihkan
oleh pergerakan ini, dimana tekanan di Pasifik memerlukan
penyesuaian di Jepang.
Sekilas pandang ke peta lempeng, terlihat bahwa
gempa terkini di Jepang terjadi tepat di titik dimana tekanan dari
pengompresian Jepang akan paling besar.
Kini dengan sebuah penyesuaian
yang telah dibuat di titik ini, maka pelipatan Lempeng Filipina dan
Lempeng Maria yang lebih jauh lagi dapat terjadi. Ini mungkin akan
terjadi berulang-ulang, yang sesekali kembali ke Jepang, atau ke New
Zealand, yang sedang terangkat. Titik tekanannya akan bergerak, dan
menghasilkan sebuah gempa."
Gempa itu menghasilkan peringatan tsunami bagi seluruh Pacific Rim.
Gelombang-gelembang laut mencapai Pantai Barat AS dan pesisir pantai
Chile. Buoy-buoy laut menyala di seluruh Pasifik, sesuai dengan itu.
Tapi kerusakan parah terjadi pada Jepang itu sendiri, yang menderita
sebuah tsunami setinggi 10 meter yang menderu keras ke dalam daratan,
mengabrasi pesisir pantai, dan ditakuti, telah menyapu lebih dari
10.000 penduduknya di satu kota pantai."
[Menjauh Dari Pantai]
Peringatan-peringatan para alien Zeta agar menjauh dari
pesisir-pesisir pantai ketika pergeseran kutub menimpa, dengan
demikian, sudah begitu relevan.
[Travel Terbatas]
Peringatan-peringatan para alien Zeta untuk mengantisipasi pembatasan-pembatasan
travel--ketidakmampuan bepergian selama Minggu-Minggu Terakhir--juga
tepat sasaran melalui foto-foto kondisi jalanan di Jepang setelah gempa
besar ini.
Adakah keraguan bahwa jalanan, jalur kereta, dan landasan pacu boleh jadi tidak dapat beroperasi selama Minggu-Minggu Terakhir?
[Kebakaran]
Bahaya dari tinggal di kota-kota dan tidak pergi ke wilayah-wilayah
terpencil yang aman juga digambarkan secara mengerikan dalam foto-foto
gempa Jepang.
Kebakaran merebak, bahkan ketika dikelilingi air laut.
Tangki-tangki penyimpanan industri bocor dan terguling. Kalau tidak ada
tekanan air, maka kebakaran tidak dapat dimatikan dengan cara
tradisionil, sehingga menggelora setelah gempa-gempa bumi.
[Kolaps Total]
Bahkan di Jepang yang tahan gempa--yang telah membangun ilmu tentang membangun bangunan-bangunan
dan rumah-rumah yang tahan gempa--kolaps total dapat dilihat.
Bagaimana
orang dapat hidup di kota kalau tidak ada air bersih, tidak ada
bangunan-bangunan yang berdiri, rak-rak toko makanan kosong, dan tidak
mungkin bercocok tanam tanaman pangan?
[Mimpi Buruk Bersama Nuklir]
Seolah-olah masih belum cukup dengan sebuah gempa berkekuatan 9.0,
Jepang segera mendapati dirinya mendapat mimpi buruk nuklir.
Beberapa
pembangkit tenaga nuklirnya di satu fasilitas mengalami meltdown.
Listrik mati, genset cadangan gagal karena ruang-ruang bawah tanah
tempat penyimpanan mereka kebanjiran air laut.
Sebagai tambahan, segala
macam masalah mekanispun berkembang--dari kerusakan akibat gempa.
Cooling rods tidak disisipkan sepenuhnya, dan upaya-upaya untuk
mendinginkan reaktor-reaktor dengan air laut mengakibatkan emisi-emisi
uap yang dipaksa, yang tentu saja mengandung polutan radioaktif.
Meskipun ada penentraman (dari pejabat berwenang), situasinya sepertinya semakin buruk dan semakin buruk saja.
Radioactive Releases in Japan Could Last Months, Experts Say, March 13, 2011 http://www.nytimes.com/2011/03/14/world/asia/japan-fukushima-nuclear-reactor.html The central problem arises from a series of failures that began after the tsunami. It easily overcame the sea
walls surrounding the Fukushima plant. It swamped the diesel generators, which were placed in a low-lying
area, apparently because of misplaced confidence that the sea walls would protect them. At 3:41 p.m. Friday,
roughly an hour after the quake and just around the time the region would have been struck by the giant
waves, the generators shut down. According to Tokyo Electric Power Company, the plant switched to an
emergency cooling system that operates on batteries, but these were soon depleted. The International Atomic
Energy Agency said that "as a countermeasure to limit damage to the reactor core," Tokyo Electric proposed
injecting seawater mixed with boron - which can choke off a nuclear reaction. It was a desperation move: The
corrosive seawater will essentially disable the 40-year-old plant; the decision to flood the core amounted to a
decision to abandon the facility. The problem was compounded because gauges in the reactor seemed to have
been damaged in the earthquake or tsunami, making it impossible to know just how much water is in the core.
Radiation Spewing from Reactors, March 15, 2011 http://www.nzherald.co.nz/world/news/article.cfm?c_id=2&objectid=10712611 Radiation is spewing from damaged reactors at a crippled nuclear power plant in tsunami-ravaged
northeastern Japan in a dramatic escalation of the 4-day-old catastrophe, forcing the government to tell
people nearby to stay indoors to avoid exposure. Prime Minister Naoto Kan warned that there are dangers of
more leaks and told people living within 30 kilometres of the Fukushima Daiichi complex stay indoors. In a
nationally televised statement, Kan said radiation has spread from four reactors of the Fukushima Daiichi
nuclear plant in Fukushima province that was one of the hardest-hit in Friday's 9.0-magnitude earthquake
and the ensuing tsunami. Japanese authorities have been injecting seawater as a coolant of last resort, and
advising nearby residents to stay inside to avoid contamination. It also raised global concerns about the safety
of nuclear power at a time when it has seen a resurgence as an alternative to fossil fuels.
[Intervensi Alien]
ZetaTalk Comment 3/19/2011: Apakah
para alien selama ini diperkenankan mengintervensi pembangkit tenaga
nuklir di Jepang yang mengalami meltdown, sehingga membatasi
kerusakannya?
Ya, tapi mereka tidak mengintervensi hingga sejauh yang dimungkinkan, untuk alasan-alasan berikut.
Umat manusia, terutama para elite yang bertanggung jawab menjalankan
Bumi, selama ini bersikap arogan di hadapan prediksi-prediksi kami
mengenai perubahan-perubahan kataklismik yang dihadapi Bumi.
Para elite itu selama ini sudah awas terhadap prediksi-prediksi
kami sejak masa Roswell, namun reaksi-reaksi mereka hanya untuk
menyelamatkan kulit mereka sendiri yang menyedihkan, bukan untuk
melindungi Bumi maupun para penduduknya.
Para elite itu mencari
kekuasaan dan kekayaan, dan, dengan demikian, memolusi tanpa mendapat
hukuman serta hanya bertujuan membangun wilayah-wilayah aman bagi diri mereka sendiri saja.
Meskipun ada rekam jejak keakuratan prediksi kami yang telah
didokumentasikan, para elite itu masih membuat segala upaya untuk
menyembunyikan prediksi-prediksi kami dari rakyat jelata, lebih memilih
untuk mempertahankan coverup terhadap bencana-bencana kataklismik
mendatang.
Mereka lebih suka berharap bahwa prediksi-prediksi kami
ekstrim, dan dengan demikian mereka dapat melanjutkan rencana-rencana
mereka, mengabaikan peringatan-peringatan kami.
Seperti yang pernah kami jelaskan, kami tidak diperkenankan
memperingatkan tentang gempa-gempa bumi atau gelombang-gelombang laut
spesifik yang masi pending, berdasarkan peraturan non-intervensi.
Kami
hanya diperkenankan untuk menjelaskan urutan event-event, yang telah
kami lakukan untuk Tahap 7 dari 10 dan minggu-minggu terakhir, dalam
detil yang tepat. Kami tahu tentang gempa bumi yang masih pending ini
untuk North Island di Jepang, tapi tidak dapat mengatakan apapun.
Kami
juga tahu bahwa pembangkit-pembangkit tenaga nuklir akan beresiko, dan
pengamanan mereka akan gagal.
Apa saja tepatnya langkah-langkah yang
akan boleh diambil oleh para alien yang baik hati untuk meminimalisasi
meltdown apapun di pembangkit-pembangkit ini, kami tidak diperkenankan
mendetilkan, tapi cukuplah dikatakan bahwa meltdown itu akan sangat
ganas dan ekstrim, dan akan telah terjadi di lebih banyak pembangkit dari
pada yang telah dialami, kalau saja tidak ada intervensi.
Itu akan telah terjadi jauh di luar kecelakaan Chernobyl, yang berdampak
pada tidak hanya pulau-pulau di Jepang, tapi juga di tempat-tempat lain
kemana angin berhembus, termasuk Hawaii dan Pantai Barat AS serta jauh
di luar itu.
Kegagalan para elite di Jepang dan tempat-tempat lain di dunia untuk
menerima pesan kami dengan serius telah menghasilkan sebuah situasi
dimana Jepang beranggapan bahwa laut tidak akan menembus tembok-tembok
laut mereka, dan dengan demikian generator-generator cadangan mereka
akan kering.
Ini gagal, genset-gensetnya terendam air laut. Mereka
beranggapan tidak akan ada kegagalan pada peralatan listrik maupun cooling rods-nya--asumsi yang teramat sangat lugu dari sudut pandang apa yang dapat dilakukan oleh gempa bumi 9+.
Kecuali pembangkit-pembangkit tenaga nuklir dimatikan jauh sebelum waktunya, sehingga cooling rods-nya
disisipkan sepenuhnya dan pembangkit itu aman seberapapun aktifitas
gempanya, maka kecelakaan-kecelakaan semacam itu dapat dan akan terjadi
di tempat-tempat lain di dunia, sebagaimana akan nantinya di
pembangkit-pembangkit tenaga nuklir lainnya di Jepang.
Maka manusia
harus cukup puas tanpa listrik dari itu, apabila ini menjadi pilihan.
Apakah kami mengekspektasi para elite, yang ingin menenangkan publik
yang mudah digiring-giring serta ingin menampuk kekayaan melalui
pengembangan industri, akan mendengar?
Tidak, tapi kami antisipasikan
tekanan dari publik akan meningkat. Selebihnya di tangan manusia!"
[Antara Kehendak Bebas Manusia, Panggilan Oleh Banyak Orang, dan Peraturan Non-Intervensi]
Menurut
para alien Zeta, intervensi terhadap urusan-urusan manusia dalam hal
ini bukan masalah sederhana. Secara umum, manusia memiliki kehendak
bebas dan Peraturan Non-Intervensilah yang berlaku.
Tapi ketika banyak
orang memberikan Panggilan, hal ini dapat menghasilkan sebuah keputusan
di pihak Dewan Alam Semesta Ini untuk membolehkan intervensi alien.
Tapi ini bukan urusan sederhana.
ZetaTalk Explanation 7/17/2010:
Telah kami nyatakan bahwa oleh karena Panggilan yang kuat dari banyak
orang mengenai potensi polusi nuklir, maka para alien yang ramah
diperkenankan mengintervensi tumpukan senjata nuklir yang dipegang
banyak negara.
Kami juga diperkenankan untuk mengintervensi
bencana-bencana nuklir saat pergeseran kutub atau gempa-gempa besar
lainnya, yang membatasi polusi dari insiden-insiden semacam itu.
Tapi
ini jangan dianggap bahwa seluruh insiden semacam itu akan berhenti,
atau bahwa sebuah bom nuklir tidak akan didetonasi!
Kalau sebuah dirty
bom, contohnya, akan ditanam untuk berefek terorisme nyata atau palsu,
maka akan terjadi pelanggaran terhadap peraturan Elemen Keraguan
kalau bom itu sekedar dinetralisir. Manusia-manusia diberi asistansi
untuk mengintervensi dengan rencana-rencana bom semacam itu, sehingga
ketika plotnya dibatalkan, tapi bom-bomnya masih radioaktif,
hidup--tapi plotnya tidak berhasil."
[Pusaran Air Raksasa di Laut]
Selama gejolak tsunami di Uzumaki, Jepang, sebuah pusaran air raksasa terbentuk di teluknya. Para
alien Zeta pernah memperingatkan bahwa pusaran-pusaran air semacam itu akan terbentuk sebagai efek dari gejolak pada arus-arus laut.
VIDEO: http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=sU8zyscGWe4
ZetaTalk Warning 1/12/2000:
Kami juga memprediksi bahwa akan ada laporan-laporan munculnya
pusaran-pusaran air yang akan membuat tercengang orang-orang yang belum
pernah melihat hal semacam itu di lautan."
Menurut para alien Zeta, pusaran-pusaran semacam itu akan terbentuk
selama Minggu-Minggu Terakhir dan Jam Pergeseran Kutub. Prediksi mereka
tentang gejolak laut, yang menciptakan pusaran-pusaran laut semacam
itu, telah terbukti benar di Uzumaki!
ZetaTalk Comment 9/15/1996: "Selama
sebuah pergeseran kutub dan masa-masa yang mendahului sebuah pergeseran
kutub, ada banyak kekuatan yang mempengaruhi lautan yang, ketika
berlaku untuk atmosfer, akan menciptakan tornado-tornado.
Di hari-hari
menuju sebuah pergeseran kutub, rotasi Bumi yang terhenti akan
menyebabkan air yang tadinya ditarik ke arah khatulistiwa oleh rotasi
bumi akan merata. Air di ekuator mulai mengalir ke arah kutub-kutub.
Semua aksi ini membuat air laut bergerak, dan banyak dari aktifitas ini
yang terjadi secara bersamaan, menciptakan gerakan chaotic.
Dengan demikian, air laut mungkin akan berada dalam suatu posisi untuk tiba-tiba anjlok,
setelah terlontar tinggi dalam proporsinya dengan air di sekelilingnya.
Air di arctic yang dingin mungkin akan telah terdesak ke atas air laut
yang hangat, dan, sebagaimana pada tornado-tornado, ketika desakan yang
menyebabkan situasi ini berhenti, air laut yang dingin akan tiba-tiba
anjlok, menciptaka sebuah pusaran.
Pusaran laut raksasa ini telah dicatat oleh orang-orang kuno, ketika kapal-kapal mereka sesekali
terjebak di dalamnya selama sebuah pergeseran kutub.
Ketika salah satu
dari armada itu berhasil lolos, dongengnyapun dituturkan dan dicatat.
Meskipun demikian, sebagaimana dengan banyak dongeng yang dihasilkan
dari pergeseran kutub, kisah-kisah ini akan dianggap mitos."